Pilkada Serentak 2020
Mardani: Butuh Kerja Bersama untuk Wujudkan Pilkada Berkualitas di Tengah Pandemi
Mardani Ali Sera menyebut Pilkada Serentak 2020 merupakan Pilkada yang sangat berisiko, karena digelar di tengah pandemi Covid-19.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota MPR RI Mardani Ali Sera menyebut Pilkada Serentak 2020 merupakan Pilkada yang sangat berisiko, karena digelar di tengah pandemi Covid-19.
Menurut Mardani, butuh kerja bersama dari semua stakeholder dan masyarakat untuk membuat pilkada berkualitas meski di tengah pandemi.
Hal itu disampaikannya dalam Diskusi Empat Pilar MPR RI bertajuk 'Pilkada Serentak: Hidupkan Semangat Kebangsaan di Tengah Pandemi', di Media Center DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (24/8/2020).
Baca: Mardani Ali Sera: Penerapan ‘E-Voting’ dalam Pemilu Perlu Dikaji Mendalam
"Berusaha membuat pilkada berkualitas sekarang ini menjadi momentum kebangsaan menurut saya adalah kerjaan bersama," kata Mardani.
Menurut Mardani, ada tiga syarat yang harus dilakukan untuk mewujudkan pilkada berkualitas.
Pertama, diperlukan komitmen semua pihak, masyarakat, partai politik hingga media untuk menghadirkan pertarungan dalam pilkada, tidak menghadirkan kompetisi orang dengan kotak kosong.
"Sedih sekali kalau pilkada ada cuma calon tunggal, karena ini bencana dan musibah bagi demokrasi. Karena itu semua partai harusnya diawasi, mana-mana partai yang termasuk PKS, kalau PKS di salah satu daerah ada kotak kosong monggo dikritisi," ucapnya.
Baca: Pembubaran 13 Lembaga, Mardani Dorong Pemerintah Rampingkan Kementerian dan Lembaga
Kedua, penyelenggara harus bekerja proaktif, bagaimana penyelenggara bukan cuma menjaga integritas tapi meningkatkan profesionalitas.
Ketiga, diperlukan kedewasaan dari kepala daerah dan Mendagri untuk betul-betul mengorkestrasi seluruh elemen aparat.
"Bagaimanapun Mendagri adalah pembina dari para kepala daerah, peran kepala daerah sangat penting dalam pilkada yang akan datang," kata Anggota Komisi II DPR RI itu.
"Siapapun baik atau yang tidak, betul-betul menjaga agar pilkada besok ini jadi orkestrasi indah bangsa Indonesia bisa menyelenggarakan pilkada tidak jadi klaster baru, hasilnya adalah pemimpin yang berkualitas," pungkas Mardani.