Jumat, 3 Oktober 2025

Keributan di Pesawat

Penjelasan Garuda Tentang Keributan di Pesawat yang Libatkan Putra Amien Rais Gara-gara Menelepon

Irfan Setiaputra menyatakan, peristiwa tersebut dipicu oleh salah satu penumpang di kelas bisnis (Muntas Rais Ahmad) yang kedapatan menggunakan ponsel

Penulis: Yulis
Editor: Choirul Arifin
TRIBUN/DANY PERMANA
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen Garuda Indonesia memberikan tanggapan atas insiden perdebatan antar penumpang di penerbangan Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 643 Rute Gorontalo - Makassar - Jakarta pada Rabu (13/8/2020) yang melibatkan putra Amien Rais, Muntas Rais Ahmad anak dari Amien Rais dengan Pamolangi Nawawi, Wakil Ketua KPK.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan, peristiwa tersebut dipicu oleh salah satu penumpang di kelas bisnis (Muntas Rais Ahmad) yang kedapatan menggunakan handphone ketika pesawat tengah boarding dari Gorontalo dan saat pesawat tengah melakuan refueling sewaktu transit di Makassar.

Menurut Irfan, sesuai aturan keselamatan penerbangan, awak kabin telah menyampaikan reminder kepada yang bersangkutan hingga tiga kali.

Namun yang bersangkutan tetap tidak mengindahkan pemberitahuan tersebut serta menyampaikan teguran terhadap awak kabin yang bermaksud mengingatkan.

Baca: Putra Amien Rais Ribut dengan Wakil Ketua KPK di Dalam Pesawat Garuda, Berujung Lapor Polisi

Hal tersebut mengakibatkan penumpang lain yang juga duduk di kelas bisnis (Pamolangi Nawawi) turut menegur penumpang bersangkutan sehingga terjadi adu argumen antar penumpang.

Garuda menyatakan, berdasar laporan salah satu penumpang yang terlibat adu argumen, kejadian tersebut saat ini tengah ditangani oleh pihak berwajib.

Baca: Garuda Indonesia Keluarkan Rp 500 Juta untuk Perbaiki Pesawat yang Rusak Akibat Layang-layang

"Garuda Indonesia juga akan menghormati proses hukum yang berjalan termasuk secara kooperatif akan memberikan informasi lebih lanjut bilamana dibutuhkan," ujar Irfan Setiaputra dalam pernyataan resmi tertulisnya, Kamis (13/8/2020). 

Irfan juga menyatakan, Garuda akan memberikan dukungan penuh terhadap awak kabin yang mendapatkan perlakukan tidak menyenangkan khususnya ketika berupaya menerapkan aturan keselamatan penerbangan terhadap penumpang.

"Garuda Indonesia tidak akan memberikan toleransi terhadap pihak pihak yang kedapatan dengan sengaja melanggar aturan keselamatan penerbangan," sebutnya.

"Kami juga turut menyampaikan apresiasi kepada penumpang yang senantiasa mendukung penegakan aturan keselamatan penerbangan. Kami meyakini komitmen penerapan safety pada operasional penerbangan dapat berjalan dengan optimal dengan adanya dukungan dan peran serta seluruh penumpang dalam mematuhi aturan keselamatan penerbangan yang berlaku," ungkap Irfan.

Laporan Lisan Nawawi

Kapolresta Bandara Soetta, Kombes Adi Nugroho membenarkan mengenai insiden tersebut. Ia menjelaskan sesampainya di Terminal 3 Bandara Soetta, Nawawi melaporkan secara lisan ke petugas soal adanya keributan itu.

"Beliau datangi pospol dan melaporkan soal kejadian ini," ujar Adi kepada Warta Kota, Kamis (13/8/2020).

Kapolres menyebut akan mendalami kasus tersebut. Dan memeriksa keterangan dengan sejumlah pihak terkait.

"Kami akan meminta kerja sama pihak Garuda Indonesia untuk menghadirkan cabin crew yang bertugas dalam penerbangan itu," ucapnya.

Menurutnya, keterangan saksi - saksi sangat diperlukan. Bilamana kasus tersebut dilanjutkan ke ranah hukum.

"Kita coba lihat kedepan nanti. Kalau ada perkembangan langsung dikabari," kata Adi.

Sementara itu Dirut Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menerangkan bahwa Muntaz Rais Ahmad dengan Pamolango Nawawi terlibat adu argumen. Kejadian ini berlangsung pada Rabu (12/8/2020) dalam penerbangan GS 643 rute Gorontalo - Makassar - Jakarta.

Peristiwa itu dipicu oleh putera Amien Rais yang kedapatan menggunakan handphone ketika pesawat tengah boarding dari Gorontalo dan ketika pesawat tengah melakukan refueling sewaktu transit di Makassar. Kemudian ditegur oleh cabin crew namun yang bersangkutan tidak mengindahkan.

Ketika ditegur ketiga kalinya anak dari tokoh reformasi ini malah membentak - bentak cabin crew. Nawawi yang berada dalam satu pesawat dengannya berupaya agar Muntaz Rais ini patuh aturan dan jangan memarahi petugas.

Akan tetapi yang bersangkutan tidak terima. Dan berbalik marah dengan Wakil Ketua KPK itu.

"Kami akan menghormati proses hukum yang berjalan termasuk secara kooperatif akan memberi informasi lebih lanjut bilamana dibutuhkan," kata Irfan. (andika/warta kota)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved