Kinerja Menteri Jokowi
Video Jokowi Marah Dirilis setelah 10 Hari, Moeldoko: Itu Bagian dari Strategi
Video Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah ke para menteri pada Sidang Kabinet Paripurna menjadi tanda tanya publik.
"Bila kemudian beliau melakukan penyegaran atau perombakan terhadap kabinetnya ini tidak ada lagi masalah. Jadi rakyat sudah tahu, oh waktu itu Pak Jokowi marah," ungkap Hendri.
Baca: Jokowi Marah, Dahlan Iskan Soroti Penyerapan Anggaran Kemenkes: Saya Agak Sulit Menganalisa
Menurut Hendri, adanya menteri yang berasal dari partai politik, mengharuskan Jokowi harus menyelesaikan urusan politis terlebih dahulu, sebelum memutuskan reshuffle.
"Jadi saya menduga presiden kan sudah berpengalaman nih, dia menyelesaikan dulu urusan politisnya sehingga pada saat diumumkan ke publik kemarin sudah selesai," terang Hendri.
Hendri meyakini akan ada perombakan Kabinet Indonesia Maju dalam waktu dekat.
Ia memprediksi, akan ada beberapa orang yang digeser dari jabatannya dan beberapa lainnya kemungkinan akan diganti.
Baca: Jokowi Ancam Reshuffle, Fadli Zon Sarankan Dua Kementerian Ini Jadi Prioritas
"Saya yakinnya begitu (reshuffle), walaupun tidak banyak kelihatannya."
"Lebih tepat dianggap sebagai sebuah penyegaran mungkin, ada yang digeser sana-sini lah kemudian ada beberapa yang mungkin diganti," terangnya.
Tanggapan Istana
Deputi Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengungkapkan, pihaknya memiliki alasan mengapa baru mengunggah video itu 10 hari setelah rapat paripurna berlangsung.
Bey beralasan, video itu memang awalnya tidak akan dirilis karena sidang paripurna tersebut bersifat internal atau tertutup.
Bahkan, wartawan tidak diperbolehkan untuk meliput.
"Karena awalnya Sidang Kabinet Paripurna tersebut bersifat intern," terang Bey, seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Baca: Video Jokowi Marah ke Para Menteri, Fadli Zon: Kemarahan yang Serius atau Marah Bohongan?
Namun, Biro Istana menilai pernyataan presiden dalam rapat tertutup itu penting untuk dipublikasikan.
Banyak hal yang baik, dan bagus untuk diketahui publik.
Lantaran alasan itulah, pihak Biro Pers Istana meminta izin kepada Presiden Jokowi untuk merilis video tersebut.