Rabu, 1 Oktober 2025

Virus Corona

Jaga Jarak Turunkan Risiko Penularan Corona hingga 85%, Dokter Reisa: Ini Langkah Pencegahan Terbaik

Protokol Jaga jarak (physical distancing) dapat menurunkan risiko penularan virus corona (Covid-19) hingga 85 persen.

Penulis: Nuryanti
Editor: Ifa Nabila
istimewa/Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19
Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 (Gugus Tugas Nasional), Dokter Reisa Broto Asmoro 

TRIBUNNEWS.COM - Protokol Jaga jarak (physical distancing) dapat menurunkan risiko penularan virus corona (Covid-19) hingga 85 persen.

Hal itu disampaikan oleh Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dokter Reisa Broto Asmoro.

Penjelasan tersebut menurut hasil penelitian yang diterbitkan oleh jurnal ilmiah Lancet.

Dalam jurnal tersebut disebutkan, jarak yang aman adalah 1 meter dari satu orang dengan orang lain.

"Ini merupakan langkah pencegahan terbaik, bisa menurunkan risiko sampai dengan 85 persen," ujarnya di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (10/6/2020), dikutip dari laman Covid19.go.id.

Protokol jaga jarak sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, disebut paling efektif menurunkan angka penularan.

Terutama, ketika berada di ruang publik seperti transportasi umum.

Baca: Pembukaan Sektor Pendidikan Berisiko Tinggi Penyebaran Corona, Kemungkinan Baru Dibuka Januari 2021

Baca: Lebih Dahsyat dari Ebola-HIV, Virus Corona Jadi Mimpi Buruk Pakar Penyakit Menular AS

Baca: Penambahan Pasien Corona di Indonesia Tembus 1241 Orang dalam Sehari, Ini Penjelasan Achmad Yurianto

Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dokter Reisa Broto Asmoro di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (10/6/2020).
Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dokter Reisa Broto Asmoro di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (10/6/2020). (istimewa/Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19)

Reisa menyarankan agar masyarakat tetap menggunakan masker saat harus keluar rumah.

"Virus corona jenis baru penyebab Covid-19 menular melalui droplet atau percikan air liur."

"Maka wajib semua orang menggunakan masker, terutama ketika menggunakan transportasi," jelasnya.

Jika terpaksa menggunakan transportasi umum, Reisa juga mengimbau agar menghindari memegang gagang pintu dan tombol lift.

Selain itu, hindari juga pegangan tangga, atau barang-barang yang disentuh oleh orang banyak.

Apabila terpaksa menyentuh, harus langsung cuci tangan menggunakan sabun.

Masyarakat juga bisa menggunakan hand sanitizer dengan kadar alkohol minimal 70 persen.

Baca: Presiden PKS: Pandemi Virus Corona di Indonesia Mungkin Tak Hanya Satu Gelombang

Baca: WHO Desak Pakistan Berlakukan Kembali Lockdown untuk Mengekang Virus Corona

Baca: Kasus Baru Corona Tembus 1.000 per Hari, Jokowi Peringatkan, Anies Sebut Lonjakan Bukan di Jakarta

Pengunjung menjaga jarak saat menggunakan lift di sebuah hotel di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (8/6/2020).
Pengunjung menjaga jarak saat menggunakan lift di sebuah hotel di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (8/6/2020). (Tribunnews/Jeprima)

Reisa menambahkan, masyarakat sebaiknya tidak meletakkan barang-barang bawaan atau tas di kursi atau lantai transportasi umum.

Mengonsumsi makanan atau minuman di transportasi umum juga sebaiknya tidak dilakukan, karena dapat terkontaminasi.

"Hindari menggunakan telepon genggam di tempat umum, terutama apabila berdesakan dengan orang lain, sehingga tidak bisa menjaga jarak aman," terang dia.

"Hindari makan dan minum, ketika berada di dalam transportasi umum."

"Hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi, apalagi kalau menggunakan tangan yang tidak bersih," imbuhnya.

Baca: Ada Kemungkinan Daerah Zona Merah Virus Corona Dilonggarkan untuk Aktivitas Masyarakat, Asal . . .

Baca: Kini Ada 147 Lab Rujukan, Uji Spesimen Corona Tembus 14.000 per Hari

Baca: PKS Menduga Pandemi Virus Corona di Indonesia Tak Hanya Satu Gelombang

jaga jarak fisik di transportasi umum
jaga jarak fisik di transportasi umum (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Panduan Jaga Jarak di Lingkungan Masyarakat

Mengurangi interaksi secara dekat dengan orang lain, dapat mencegah penyebaran virus corona semakin meluas.

Dikutip dari covid19.go.id, berikut panduan menerapkan jarak fisik di lingkungan masyarakat:

1. Hindari pertemuan besar lebih dari 10 orang.

2. Jangan pergi ke sarana kesehatan kecuali diperlukan.

3. Bila memiliki anggota keluarga atau kawan dirawat di rumah sakit, batasi pengunjung, terutama bila mereka anak-anak atau kelompok risiko tinggi.

Kelompok risiko tinggi yakni lanjut usia dan orang dengan penyakit yang dapat berat, misalnya gangguan jantung, diabetes dan penyakit kronis lainnya.

4. Orang berisiko tinggi sebaiknya tetap di rumah dan menghindari pertemuan atau kegiatan lain yang dapat membuatnya terpapar virus, termasuk melakukan perjalanan.

5. Beri dukungan pada anggota keluarga (yang bukan tinggal satu rumah) ataupun tetangga yang terinfeksi tanpa harus bertemu langsung, misalnya melalui telepon ataupun pesan singkat.

6. Ikuti panduan resmi di wilayah yang bisa saja merubah rutinitas termasuk kegiatan sekolah atau pekerjaan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved