Maruarar: Presiden Dipercaya Publik 82%, Kinerja Pemerintah Hadapi Covid-19 Kian Baik
Mayoritas publik, 63,7 persen, menilai puas atas kinerja Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19 di bawah pimpinan Doni Monardo.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data-data yang ditemukan survei Indikator Politik terkait dengan Persepsi Publik terhadap penanganan Covid-19 menunjukkan kinerja ekonomi dan implikasi politiknya masih terus diperbincangkan.
Sebab data-data yang ditemukan ini sangat menarik perhatian publik.
Temuan-temuan ini pun ditanyakan kepada Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP), Maruarar Sirait.
Sebab, meski mayoritas warga merasakan dampak ekonomi secara langsung dari pandemi Cobid-19 ini, namun kepercayaan kepada lembaga Presdien masih sangat tinggi.

Mayoritas publik atau sekitar 82,8 persen diantaranya sangat percaya Presiden.
Mayoritas publik juga, yaitu 66,5 persen, puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo.
"Publik tahu persoalan pandemi Covid-19 ini bukan hanya persoalan Indonesia. Publik juga tahu bahwa Pak Jokowi sudah bekerja keras, berintegritas dan bertanggungjawab dalam menangangi Covid1-19 ini," kata Maruarar saat dihubungi wartawan, Selasa (9/6/2020).
Saat ditanya terkait dengan kepuasan pada pemerintah, Maruarar melanjutkan bahwa kepuasaan publik pada kinerja pemerintah, dalam hal ini para menteri dan gugus-tugas, juga di atas 50 persen.
-
Baca: Survei: 50,6 Persen Responden Pilih PSBB Tetap Dilanjutkan Agar Penyebaran Covid-19 Bisa Diatasi
Mayoritas publik, 63,7 persen, menilai puas atas kinerja Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19 di bawah pimpinan Doni Monardo.
Kepuasan publik dengan langkah-langkah pemerintah dalam pencegahan penyebaran corona pun masih mayoritas yaitu 56,4 persen.
Dari data ini, sambung Maruarar, memang nampak ada perbedaan antara kepuasaan kepada Jokowi dengan kepuasaan pada menteri.
Ara, yang dekat dengan Jokowi, tahu bagaimana Jokowi bekerja dengan cepat, tepat, fokus, langsung dan dikawal terus-menerus.

Namun dengan konsolidasi dan koordinasi terus menerus antara Presiden dan para menteri, berdasarkan data, Indonesia mengalami penurunan jumlah korban meninggal maupun penambahan kasus baru.
Di saat yang sama, jumlah pasien sembuh terus meningkat.
Data per 8 Juni, secara nasional kasus dikonfirmasi sebanyak 32.033 kasus. Sementara itu, ada 10.904 kasus (+ 406) diantaranya sembuh dan 1.883 (+ 32) orang meninggal dunia.