Virus Corona
Survei: 50,6 Persen Responden Pilih PSBB Tetap Dilanjutkan Agar Penyebaran Covid-19 Bisa Diatasi
"Publik terbelah besar menyikapi apakah PSBB sebaiknya dilanjutkan atau sudah cukup sehingga bisa dihentikan saja," ucapnya.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 50,6 persen responden menilai, pemerintah harus melanjutkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) agar penyebaran virus Corona (Covid-19) bisa dikendalikan dengan baik.
Angka tersebut terlihat dari hasil survei lembaga survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada pada 16-18 Mei 2020 kepada 1.200 responden melalui telepon di seluruh provinsi.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat rilis survei nasional Evaluasi Publik terhadap Penanganan Covid-19, Kinerja Ekonomi dan Implikasi Politiknya melalui virtual, Minggu (7/6/2020).
Baca: Penambahan Kasus Positif Corona Masih Terjadi, DKI Jakarta Tertinggi dan Nomor Dua Jawa Timur
"Kalau kita tanyakan warga yang terpilih sebagai responden 50,6 persen mengatakan PSBB sebaiknya dilanjutkan. Tetapi angka 50,6 persen tadi meskipun sedikit diangka mayoritas jangan lupa margin of error 2,9 persen itu tidak terlalu berbeda jauh dengan warga yang mengatakan PSBB sudah cukup dan harus segera dihentikan agar ekonomi segera berjalan," kata Burhanuddin Muhtadi.
Sedangkan, sebanyak 43,1 persen responden memilih untuk menyudahi PSBB yang saat ini masih berjalan.
Baca: Rangkuman Kasus Corona di Indonesia 7 Juni 2020, Kasus Positif Tembus 30.000 & Angka Kesembuhan Naik
Menurut responden, hal itu dimaksudkan agar perekonomian bisa berjalan kembali.
"Publik terbelah besar menyikapi apakah PSBB sebaiknya dilanjutkan atau sudah cukup sehingga bisa dihentikan saja," ucapnya.
Sementara, 6,3 persen responden memilih tidak tahu atau tidak menjawab.
Sebagai informasi, survei ini Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada pada 16-18 Mei 2020 kepada 1.200 responden melalui telepon di seluruh provinsi.
Adapun responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.
Survei dilakukan menggunakan metode simple random sampling dengancmargin of error sekitar kurang lebih 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.