Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Mendagri Sebut Tidak Ada Negara di Dunia yang Tunda Pemilu ke Tahun Berikutnya Saat Pandemi Corona

Tito Karnavian menyebut tidak ada negara yang menunda pelaksanaan pemilu, baik nasional, federal, maupun lokal hingga tahun depan saat pandemi corona.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Puspen Kemendagri.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut tidak ada negara yang menunda pelaksanaan pemilu, baik nasional, federal, maupun lokal hingga tahun depan saat pandemi Covid-19.

Tito menjabarkan dari 47 negara yang menggelar pemilu, sebagian diantaranya sesuai jadwal, sebagian lainnya tertunda untuk hitungan bulan.

Hal itu disampaikannya dalam rapat kerja virtual dengan Komisi II DPR RI, Rabu (27/5/2020).

"Sebagian sudah melaksanakan, sebagian on schedule, sebagian menunda tapi bulan, tidak ada tahun," kata Tito.

Baca: Pemerintah Diminta Tak Buru-buru Siapkan Teknis Protokol New Normal Covid-19

Kemudian Tito mencontohkan negara yang telah dan akan menggelar pemilu meski diterpa wabah virus Corona.

Ia mencontohkan Korea Selatan sudah melaksanakan pemilu bahkan digelar saat negeri ginseng itu berada di puncak pandemi.

Pencoblosan di Korea Selatan berlangsung pada 15 April lalu, sedangkan tahapannya sudah dilakukan sejak Januari.

Baca: BREAKING NEWS: Penyebar Video Syur Diduga Mirip Syahrini Ditangkap Polisi di Kediri

"Padahal negara ini yang kedua mengalami pukulan setelah China," ujar Tito.

Selanjutnya, mantan Kapolri ini juga mencontohkan Amerika Serikat yang tetap akan menggelar pemilihan presiden, anggota DPR, dan senat pada tahun ini.

"Indonesia kalau terlaksana Desember maka kita negara terakhir yang laksanakan pilkada di 270 wilayah di 2020 di seluruh dunia, kita yang terakhir," katanya.

Hasil survey

Lembaga Survei Roda Tiga Konsultan merilis hasil survei tentang rencana Pilkada serentak pada 9 Desember 2020 mendatang.

Menurut hasil survei yang dilakukan melalui by phone terhadap 1.200 responden pada 7-17 Mei 2020 menunjukan, 51,2 persen responden menganggap perlu diundur waktunya.

Kemudian, 29.5 persen responden yang menganggap waktunya sudah tepat.

Baca: 5 Kebun Raya di Thailand yang Dibuka Kembali, Termasuk Queen Sirikit Botanic Garden di Chiang Mai

"Hasil ini menunjukkan bahwa mayoritas responden khawatir dengan situasi pandemi ini dalam rangka melakukan kegiatan Pilkada dan menginginkan Pilkada serentak Desember 2020 perlu untuk diundur waktunya," kata Direktur Eksekutif Roda Tiga Konsultan M Kahfi Siregar dalam rilis yang diterima Tribunnews, Rabu (20/5/2020).

Survei ini margin of errornya 2,89 persen dan confidence level pada 95 persen.

Baca: 10 Tempat Paling Kering di Dunia, Luxor di Mesir hingga McMurdo Dry Valleys di Antartika

Lalu, sebanyak 19,3 persen responden tidak tahu atau tidak menjawab.

Sebagai informasi, metode survei telepon dipilih karena merupakan cara yang paling memungkinkan untuk dilakukan di tengah kondisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan mempertimbangkan aspek metodologis secara seksama.

Pemilihan responden survei ini berdasarkan bank data nomor kontak responden yang pernah diwawancarai dalam survei-survei sebelumnya, yaitu sejumlah 10.456 data.

Bank data ini merupakan hasil dari stratified random sampling pada survei skala nasional maupun Provinsi dan Kabupaten/kota yang telah dilakukan oleh Roda Tiga Konsultan sebelumnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved