Selasa, 30 September 2025

Eksklusif Tribunnews

Mukroni,Koordinator Komunitas Warteg : New Normal Sangat Penting

Para pedagang, katanya lagi bisa kembali membuka tokonya masing-masing dan konsumen dapat berbelanja tanpa rasa takut

Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM/LUCIUS GENIK
Ketua Koordinator Komunitas Warung Tegal (Warteg) Mukroni 

"Negara-negara tersebut membuka kembali pembatasan sosial (lockdown) setelah mereka melewati puncak pandemi, yang terlihat dari data kurva kasus harian yang menurun (driven by data)," lanjutnya.

Menurut Denny JA, dalam menerapkan kebijakan ini, setiap negara memiliki detil kebijakan yang berbeda-beda.

Baca: Saran Pengusaha Terkait Penerapan Skenario New Normal

Namun terdapat persamaan dari kebijakan aktivitas ekonomi yang dibolehkan. Di antaranya yaitu usaha kecil menengah, toko-toko kebutuhan pokok harian, toko buku, toko pakaian, dan taman publik. Menurutnya, semua itu mulai diperbolehkan untuk dibuka kembali dengan tetap menjaga aturan social distancing. "Bar, restoran, dan kafe belum diizinkan buka hingga Juni 2020," tambah Denny JA.

2. Vaksin paling cepat ditemukan satu tahun lagi
Kedua, Denny mengatakan, vaksin baru ditemukan paling cepat 12 bulan atau satu tahun lagi.
Oleh karena itu, menurutnya, Indonesia dan negara lain mustahil menunggu hingga vaksin benar-benar ditemukan untuk memulai kerja ke luar rumah lagi.

Menurut Denny JA, APINDO melaporkan bahwa data mereka menunjukan terdapat kurang lebih 7 juta karyawan yang di PHK pada Mei 2020.

Baca: Pilkada Serentak Akan Jadi Latihan Politik Bagi Pengurus Daerah Partai Gelora

APINDO juga mengingkatkan bahwa terdapat 30 juta karyawan di bidang properti yang juga terancam di PHK jika pandemi belum bisa diatasi."Artinya jika aktivitas ekonomi tidak secara bertahap dimulai maka warga Indonesia bisa menderita akibat terkaparnya ekonomi rumah tangga," kata Denny JA.

3. Keseimbangan kesehatan tubuh dan ekonomi harus terjaga
Landasan yang ketiga, Denny menyampaikan, Indonesia perlu menjaga keseimbangan antara kesehatan tubuh dan kesehatan ekonomi. Menurutnya, saat ini selain angka pengangguran yang makin tinggi, pendapatan negara menurun dan pertumbuhan ekonomi tidak mencapai target akibat dampak Covid-19. "Hal ini dapat mengakibatkan dampak ekonomi ke semua sektor (krisis ekonomi)."
"Jika aktivitas ekonomi tak segera dibuka kembali, maka pemulihan ekonomi Indonesia akan melalui jalan yang panjang dan terjal," kata Denny.

Namun, Denny JA menekankan, dibukanya kembali aktivitas warga dan ekonomi harus dilakukan dengan bertahap, belajar best practice dari negara yang sudah lebih dahulu, dituntun dengan data, dan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Denny JA menyampaikan, LSI Denny JA telah melakukan riset dengan mengolah data sekunder dari data Gugus Tugas, Worldometer, dan WHO.

Menurutnya, dari hasil riset tersebut, kurva penambahan kasus Covid-19 kini mulai mendatar.Bahkan, tren kasus Covid-19 di sejumlah daerah telah menurun.

Sebaliknya, menurut Denny JA, dampak negatif terhadap perekonomian Indonesia semakin memuncak. 

Baca: Fadli Zon Kritik Wacana Pemerintah soal New Normal: Sebelum Covid-19 Kita Sudah Normal?

"Data menunjukkan peningkatan jumlah pengangguran dan penurunan pertumbuhan ekonomi nasional," kata Denny.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved