Sabtu, 4 Oktober 2025

Eksklusif Tribunnews

Curahan Hati Pramugari: Awak Kabin Cenderung Depresi

Gaji profesi pramugari menggunakan sistem jam terbang.kelangsungan kontrak kerja mereka di maskapai masing-masing

Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUN/HO
Founder Forum Pramugari Marintan Ompusunggu. TRIBUNNEWS/HO 

Banyak sekali terjadi awak kabin atau mereka yang bekerja di sektor terdampak paling berat akibat Covid-19 ini, kurang tidur dan cenderung mudah depresi dan akhirnya banyak yang menutup diri. Di satu sisi butuh melanjutkan kebutuhan hidup mereka, tapi di sisi lain tidak siap secara mental karena sudah lama hidup enak.

Lebih resah untuk mencari kerja lagi?
Untuk mencari kerja lagi walaupun punya skill, tidak mudah karena pasti perusahaan lainnya, apapun industrinya, pasti berusaha melakukan cost effeciency di tengah situasi Covid-19 ini. Jadi mereka sebisa mungkin akan merekrut orang yang mau dibayar murah.

Ada pesan khusus Anda kepada para seluruh awak kabin di tengah situasi Covid-19 ini?
Stop Denial. Kebanyakan kru yang saya kenal itu masih beranggapan maskapai baik tidak PHK kita. Itu aneh banget, selama di rumah kita ini tidak digaji. Gaji kita sistem dari jam terbang. Tak ada jam terbang otomatis kita tidak ada penghasilan karena maskapai pun tidak make money.

Baca: Penjelasan Buya Yahya Tentang Hukum Zakat Fitrah untuk Pelajar Atau Santri Miskin

Jangan berpikir hanya karena maskapai belum memecat kita, lalu kita berpikir bahwa kita aman. Itu namanya Denial. Dengan berpikir seperti itu, mereka cenderung merasa aman dan tenang saja, seolah nanti akan kembali terbang. Padahal tidak ada yang bisa jamin, tidak ada job security di bidang ini.

Dan tidak perlu malu atau gengsi untuk mulai melirik job market. Atau setidaknya kalau belum siap cobalah untuk belajar sesuatu yang sekarang sedang dibutuhkan

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved