Bencana Hidrometeorologi Banjir Paling Banyak Korban Meninggal, Jumlahnya Capai 120 Jiwa
Bencana yang paling dominan yaitu banjir dengan jumlah 457 kasus, puting beliung 359 kasus, tanah longsor 275 kasus, dan gelombang pasang atau abrasi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa puncak musim kemarau terjadi pada Agustus.
Baca: Studi Baru: Virus Corona Mungkin Sudah Menginfeksi Manusia sejak Awal Oktober 2019
Diperkirakan, kondisi hujan tetap normal pada musim kemarau.
Meski demikian selama kemarau tetap perlu mendapatkan perhatian terhadap potensi karhutla dan kekeringan.

Sementara itu, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin mengatakan daerah rawan karhutla di antaranya berada di Pulau Sumatera, seperti Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan.
"Berdasarkan analisis BMKG, wilayah tersebut diperkirakan akan mendapatkan curah hujan menengah sampai rendah pada bulan Juni – September," papar Miming.
"Daerah rawan karhutla di Pulau Kalimantan meliputi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Wilayah-wilayah ini akan mendapatkan curah hujan menengah hingga rendah pada bulan Agustus dan September," lanjut dia. (Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BNPB : Januari hingga Mei, Bencana Hidrometeorologi Sering Melanda Indonesia "