Nasib WNI di Kapal Asing
Kisah Pilu ABK WNI Kerja di Kapal China: Kerja 18 Jam Sehari, Digaji Rp135 Ribuan, Minum Air Laut
Berikut kisah pilu para ABK WNI yang bekerja di kapal ikan China. Para ABK hanya digaji Rp 1,7 juta setelah 13 bulan bekerja.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut kisah pilu para ABK WNI yang bekerja di kapal ikan China.
Para ABK hanya digaji Rp 1,7 juta setelah 13 bulan bekerja.
Para ABK harus bekerja dengan jam kerja yang tidak manusiawi dalam sehari, yaitu 18 jam.
Upah yang didapat setelah setahun bekerja pun sangat kecil, yaitu 11 ribu won atau Rp 135.350 per bulan.
Selain itu, mereka juga meminum air laut yang telah difilter.
Mirisnya lagi, jika ada yang meninggal, jenazah ABK akan dibuang ke laut.
Berikut fakta dan kisah pilu para ABK di kapal China yang berhasil dirangkum Tribunnews:
1. Viral di Korea
Awalnya, YouTuber Jang Hansol mengungkap video viral jasad ABK Indonesia yang dibuang ke laut.
Dalam video yang diunggah pada Rabu (6/5/2020), Jang Hansol di kanal YouTube Korea Reomit membeberkan adanya berita yang manjadi trending di Korea Selatan.
Berita tersebut dipublikasikan oleh stasiun televisi MBC.
Bahkan video unggahan MBC tersebut kini menjadi trending di YouTube.
Jang Hansol kemudian berusaha untuk menerjemahkan berita dalam unggahan MBC tersebut.
Dijelaskan Jang Hansol, judul berita MBC yang menjadi trending yakni "Ekslusif Kerja 1 Hari 18 Jam dan Jika Meninggal Akibat Penyakit Dibuang ke Pantai".
Stasiun televisi MBC mengunggah video ekslusif saat jasad ABK dilarung ke laut.
Baca: Surat Pernyataan ABK Indonesia yang Dilempar ke Laut oleh Kapal China, Nyawa Dihargai Rp 150 Juta
Baca: Kapten Kapal China Ungkap Jenazah ABK Indonesia yang Dilarung ke Laut karena Penyakit Menular
Baca: Viral Video ABK Asal Indonesia Bekerja di Kapal Ikan China, Meninggal Jenazahnya Dibuang ke Laut