Kamis, 2 Oktober 2025

Polemik Bansos, dari Data Penerima hingga Tas Jinjing, Menko PMK Minta Masyarakat Sabar dan Maklum

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta masyarakat sabar dan maklum soal bansos.

Istimewa/ Humas Kemenko PMK
Menko PMK Muhadjir Effendy. 

Sementara itu di Jakarta, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur menarik ratusan paket bansos berupa sembako yang akan disalurkan ke warga terdampak pandemi covid-19.

Hal ini dilakukan Pemkot Jaktim diduga karena ratusan bansos tersebut salah sasaran.

Dilansir Kompas.com, Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengatakan, pihaknya akan merevisi data penerima bantuan sosial.

Menteri Sosial Juliari P Batubara didampingi Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Pepen Nazaruddin (batik coklat kacamata) saat menyerahkan batuan secara simbolik kepada warga di wilayah Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (24/4/2020). Sebanyak 1,3 juta keluarga terdampak wabah covid 19 mendapatkan bantuan sembako presiden RI melalui Kementerian Sosial RI. Tribunnews/Jeprima
Menteri Sosial Juliari P Batubara didampingi Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Pepen Nazaruddin (batik coklat kacamata) saat menyerahkan batuan secara simbolik kepada warga di wilayah Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (24/4/2020). (Tribunnews/JEPRIMA)

Sebab, sebelumnya penyaluran bansos masih belum merata dan masih ditemukan ada warga mampu yang terdaftar menerima bansos.

"Saya sebagai aparatur tidak memberikan (bantuan kepada warga mampu), saya tahan. Kurang lebih ada 874 paket yang saya tahan dan akan dikembalikan, dan kita akan revisi datanya," kata Anwar dalam keterangannya, Rabu (29/4/2020).

Anwar juga menegaskan para warga yang berhak menerima bansos merupakan warga yang kurang mampu.

Ia pun memberikan imbauan kepada warga yang merasa kurang mampu dalam hal perekonomian karena dampak pandemi Covid-19 agar segera melapor pihak RT dan RW agar terdata sebagai penerima bansos.

"(Warga kurang mampu) Segera mendaftar ke kelurahan atau RT/RW-nya supaya (pembagian bansos) yang berikutnya mereka kebagian dan terdata," ujar Anwar.

Baca: Komisi VIII DPR Minta Pemerintah Mutakhirkan Data Penerima Bansos

Tas Jinjing Bikin Bansos Tersendat

Selain data, penyaluran bansos juga terganjal beberapa faktor lain, termasuk kemasan tas jinjing.

Hal ini diungkap Menteri Sosial Juliari Batubara.

Juliara menyebut meski paket sembako sudah tersedia, tapi terjadi keterlambatan dalam produksi tas jinjing yang digunakan untuk mengemas sembako.

"Awalnya iya (sempat tersendat) karena ternyata pemasok-pemasok (tas) sebelumnya kesulitan bahan baku yang harus impor," kata Juliari kepada wartawan, Rabu (29/4/2020) dilansir Kompas.com.

Untuk diketahui, tas tersebut berwarna merah putih bertuliskan "Bantuan Presiden RI Bersama Lawan Covid-19".

Menteri Sosial Juliari P Batubara saat tiba di Kantor POS untuk meninjau secara langsung bantuan sembako di wilayah Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (24/4/2020). Sebanyak 1,3 juta keluarga terdampak wabah covid 19 mendapatkan bantuan sembako presiden RI melalui Kementerian Sosial RI. Tribunnews/Jeprima
Menteri Sosial Juliari P Batubara saat tiba di Kantor POS untuk meninjau secara langsung bantuan sembako di wilayah Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (24/4/2020). (Tribunnews/JEPRIMA)

Terdapat pula panduan singkat untuk menghadapi virus corona seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kontak fisik, hingga larangan mudik.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved