Sabtu, 4 Oktober 2025

Menteri Tjahjo: Bukti Keberhasilan Reformasi Birokrasi Harus Ada Manfaat Bagi Masyarakat

Reformasi birokrasi adalah pilar utama untuk menciptakan profile birokrasi yang diinginkan.

Penulis: Mafani Fidesya Hutauruk
Editor: Choirul Arifin
DOK.
Menterian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo 

MenPANRB mengatakan tujuan dari reformasi birokrasi 2020-2024 yakni terciptanya pemerintah berkelas dunia yang baik dan bersih.

Tujuan ini memiliki 4 indikator impact yaitu Ease of Doing Business, Corruption Perception Index, Government Effectiveness Index, dan Trust Barometer.

“Selain indikator yang bersifat global. Ukuran keberhasilan reformasi birokrasi juga diukur dengan melibatkan perspektif masyarakat. Lalu organ eksternal pemerintah, yaitu dengan menetapkan Indeks Persepsi Anti Korupsi. Kemudian Indeks Pelayanan Publik, dan Opini BPK sebagai indikator sasaran setiap tahunnya,” katanya.

Menteri Tjahjo juga menyebutkan bahwa pihaknya juga meminta setiap instansi pemerintah untuk menetapkan quickwins.

Quickwins dalam kerangka strategi pengelolaan reformasi birokrasi merupakan program percepatan dalam bentuk inisiatif kegiatan.

Hal itu menggambarkan percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi oleh instansi pemerintah, dan tidak sekedar pemenuhan kewajiban.

Quickwins juga harus menyasar langsung ke jantung permasalahan reformasi birokrasi, serta harus menyangkut dengan pelayanan kepada masyarakat/stakeholder penerima layanan.

Kemudian strategi terakhir yang akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan reformasi birokrasi adalah dengan melakukan evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi.

Evaluasi tersebut dilakukan setiap tahunnya kepada seluruh instansi pemerintah.

Tujuan untuk assess (memetakan kemajuan) dan assist (memberikan bimbingan) atas pelaksanaan reformasi birokrasi oleh setiap instansi pemerintah.

“Evaluasi ini akan menjadi salah satu barometer yang akan mengukur kecepatan pelaksanaan reformasi birokrasi instansi pemerintah,” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut Menteri Tjahjo juga mengingatkan kepada para peserta menjaga Kesehatan, baik diri sendiri maupun keluarga.

Semua elemen masyarakat harus berkontribusi untuk menghadang dan melawan penyebaran Covid-19 dengan cara meningkatkan imunitas diri.

Kemudian makan yang bergizi, sabar dan tenang, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, tetap di rumah, dan tetap produktif.

“Momentum bulan Ramadan adalah kesempatan yang sangat baik untuk mengendalikan diri, meningkatkan bantuan sosial, semangat gotong royong, dan kemandirian warga. Selain itu, saya juga mengingatkan untuk selalu mengikuti anjuran pemerintah yaitu bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah,” ungkapnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved