Virus Corona
Respons Politikus Demokrat Terkait Hasil Survei Pemerintah Terlambat Tangani Virus Corona
Didi Irawadi Syamsuddin menilai pemerintah memang terlambat dan terkesan meremehkan pandemi Covid-19 ini
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rilis survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan 41 persen warga Indonesia menilai pemerintah lambat dalam mengatasi pandemi virus corona atau Covid-19.
Terkait itu, politikus Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin menilai pemerintah memang terlambat dan terkesan meremehkan pandemi Covid-19 ini.
Baca: Kasus 7 Mahasiswa Positif Virus Corona Jalan-jalan: Sempat Makan di Warung, Sopir Diinterogasi
"Pemerintah dari awal memang sudah lambat dan bahkan sempat meremehkan. Jika tidak terlambat, hitungan saya harusnya sejak Februari awal pemerintah sudah melakukan langkah-langkah seperti sekarang ini," ujar Didi, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (20/4/2020).
Dia membandingkan Indonesia dengan Vietnam, negara dengan kondisi mirip Indonesia di tingkat kesejahteraan dan fasilitas kesehatan.
Menurutnya Vietnam berhasil mengatasi Covid-19 karena pemerintahnya sigap dan tanggap dari jauh-jauh hari, serta tidak menganggap remeh.
Sementara Indonesia, kata dia, sejak Januari banyak pejabat bahkan hingga Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto meremehkan perihal Covid-19.
"Tapi kita lupakan dulu yang sudah berlalu. Saatnya sekarang kita bersama dengan tekad bulat mengalahkan Covid-19. Karena telah ditetapkan wabah virus corona sebagai bencana nasional maka harus ada upaya gotong royong, sinergi sumber daya dan strategi dari semua komponen bangsa," jelasnya.
Anggota Komisi XI DPR RI tersebut juga mengatakan pemerintah yang sudah terlambat dalam bertindak perlu dibantu oleh masyarakat dengan tingkat disiplin dan kepatuhan yang tinggi.
Didi mengimbau pemerintah untuk menebus kesalahan dengan memastikan segala program bantuan kepada rakyat menengah dan bawah yang terdampak paling berat akibat Covid-19.
"Pastikan segala program bantuan, baik pangan, bantuan finansial, juga relaksasi kredit bagi UMKM, berjalan dengan baik dan benar-benar sampai sepenuhnya kepada masyarakat yang dibantu. Bantuan harus bisa tepat guna, tepat sasaran dan optimal," kata dia.
"Di sisi lain yang tidak kalah penting adalah alat pelindung diri, seperti masker, hand sanititizer, desinfektan, ventilator dan lainnya harus tersedia dan memadai. Untuk masker bisa berdayakan UMKM untuk beralih memproduksi masker, sekaligus membantu mereka bisa survive saat produksi lain seperti pakaian terhenti sementara," pungkas Didi.
Sebelumnya diberitakan, SMRC merilis hasil survei dimana 41 persen warga menilai pemerintah Jokowi lambat dalam mengatasi pandemi Covid-19, Jumat (17/4).
41 persen terdiri dari 7 persen yang menilai pusat sangat lambat sementara 34 persen menilai lambat.