Erick Thohir Tegaskan Tidak Pernah Membuat Akun 'Erick Thohir for President' di Media Sosial
"Apabila ada posting dari akun seperti itu sama sekali bukan dari saya juga tim, bahkan postingan tersebut mengganggu kami," ujar Erick Thohir.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan tidak pernah membuat dan tidak memiliki akun di media sosial baik Facebook, Instagram maupun Twitter yang bernama "Erick Thohir for Indonesia" ataupun "Erick Thohir for President".
"Apabila ada posting dari akun seperti itu sama sekali bukan dari saya juga tim, bahkan postingan tersebut mengganggu kami," ujar Erick Thohir, Sabtu (18/4/2020).
Sebagai menteri yang dipercaya Presiden Jokowi, Erick Thohir mengatakan ingin bekerja dengan sebaik-baiknya mengemban tugas yang diberikan dari Presiden Joko Widodo.
Komitmen Erick Thohir
Menteri BUMN, Erick Thorir dalam setiap kesempatan menyatakan akan mendukung pemerintah dalam upaya percepatan penanganan virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Erick mengaku Kementerian BUMN saat ini memang mendapat beberapa tugas dari Presiden untuk membantu percepatan penanganan Covid-19 ini.
Ia berharap, semua hal yang dimiliki oleh BUMN, mulai dari hal logistik hingga transportasi, program pemerintah saat ini dapat berjalan baik.
"Kita coba mendukung program pemerintah yang memang saat ini BUMN sangat diperlukan, karena tanpa keberadaan kita juga tidak mungkin kita bisa memaksimalkan service kepada rakyat," kata Erick saat berbicara di Satu Meja The Forum Kompas TV, Rabu (1/4/2020).
Erick juga menyatakan pihaknya ke depannya akan membantu pemerintah terkait upaya PSBB yang ditetapkan pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19.
Baca: Lebih Pilih Pembatasan Sosial Berskala Besar, Jokowi Blak-blakan Alasan Kukuh Tak Lakukan Lockdown
Ia juga akan memaksimalkan sejumlah pelabuhan serta bandara untuk membantu kepulangan para WNI yang memang dalam keadaan mendesak dan harus pulang ke tanah air.
Dikatakannya, Kementerian BUMN bisa saja mengantar kepulangan para WNI tersebut menuju ke daerah asalnya.
Namun demikian, Ercik menegaskan jika hal itu dilakukan maka juga akan tetap harus mematuhi prosedur serta protokol kesehatan yang ada.
"Tentu dengan peraturan yang sudah disepakati, misalnya mesti karantina dua minggu dan lainnya. Kita nggak mau membawa hal-hal yang tidak baik ke rumahnya masing-masing," ungkap Erick.
BUMN juga telah berkoordinasi dengan sejumlah kementerian terkait, untuk membahas permasalahan tersebut.
"Kemarin kita juga sudah koordinasi dengan Menkumham, Menteri Luar Negeri, dan juga Mendagri untuk mengantisipasi kedatangan, tentu tidak hanya kedatangan, mungkin juga akan memberikan layanan kesehatan," bebernya.
Baca: Dukung Pembatasan Sosial, Kementerian BUMN Sediakan Fasilitas Belajar Jarak Jauh
Dari sekian banyak perusahaan BUMN, Erick menyatakan secara mayoritas semua perusahaan tersebut terlibat dalam penanganan virus corona ini.