Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Daftar Bansos Pemerintah untuk Masyarakat dalam Hadapi Pandemi Virus Corona

Bantuan sosial tersebut ada yang berupa bantuan sembako ataupun bantuan langsung tunai (BLT)

https://www.setneg.go.id/
Presiden Joko Widodo (www.setneg.go.id) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Selain jaring pengaman sosial (social safety net), pemerintah juga menyiapkan sejumlah bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat lapisan bawah yang terkena dampak pandemi virus corona atau covid-19.

Bantuan sosial tersebut ada yang berupa bantuan sembako ataupun bantuan langsung tunai (BLT). 

Baca: Jokowi Soal PSBB: Semuanya Harus Hati-hati dan Tidak Grasa-grusu

Pertama yakni bantuan khusus bahan pokok (sembako) dari pemerintah pusat untuk masyarakat DKI Jakarta.

Nilainya sebesar Rp 600 ribu per kepala keluarga (KK) per bulan. 

"Dialokasikan untuk 2,6 juta jiwa atau 1,2 KK, dengan alokasi anggaran Rp, 2,2 triliun," kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers,  Kamis, (9/4/2020).

Kedua yakni bantuan sembako yang ditujukan bagi masyarakat di daerah penyangga Jakarta, yakni Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).

Bantuan diberikan kepada 576.000 kepada keluarga.

"Dengan nilai 600 ribu per bulan, selama 3 bulan, dengan total anggaranp Rp 1 triliun," katanya.

Bantuan ke tiga ditujukan kepada masyarakat lapisan bawah di luar Jabodetabek.

Jenis bantuan yang diberikan bukan bantuan sembako melainkan bantuan langsung tunai alias BLT.

Adapun mereka yang menerima bantuan adalah masyarakat yang belum menerima program bantuan apapun dari pemerintah baik itu Program Keluarga Harapan (PKH), maupun Program Kartu Sembako.

"Diberikan kepada 9 juta Kepala Keluarga, sebesar 600 ribu per bulan, diberikan selama tiga bulan. Dengan total anggaran yang disiapkan Rp 16,2 triliun," katanya.

Keempat yakni pengalokasian dana desa untuk bantuan sosial di desa.

Jokowi mengatakan bahwa bantuan sosial tersebut akan diberikan kepada 10 juta Keluarga.

"Besarannya Rp 600 ribu per bulan, selama tiga bulan dengan anggaran yang disiapkan Rp 21 triliun," katanya.

Selain itu terdapat Program Keselamatan yang akan dilakukan oleh Polri.

Presiden mengatakan bahwa program tersebut seperti program kartu Pra-Kerja yang mengkombinasikan bantuan sosial dan

pelatihan. Program ditujukan kepada 197 ribu pengemudi taxi, sopir bus, sopir truk, dan kernet.

Baca: Masjid Istiqlal Liburkan Pegawai dan Tutup Layanan Ibadah Selama PSBB

"Akan diberikan insentif Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan. Anggaran yang disiapkan

di sini adalah sebesar Rp 360 miliar," pungkasnya.

Kasus bertambah per hari ini

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengumumkan pembaruan data kasus positif virus corona atau covid-19 di Indonesia.

Berasarakan data yang diperbarui hari ini, Kamis (9/4/2020), bertambah 337 kasus sehingga total menjadi 3.293 kasus.

Baca: Pengguna TJ, MRT, LRT saat PSBB Perlu Tahu Hal Ini: Perubahan Jam Operasional, Wajib Pakai Masker

Sementara 252 pasien sembuh dan 280 orang meninggal dunia.

"Gambaran ini sangat menyedihkan untuk kita karena kita tahu bahwa penularan di luar masih terus berlangsung," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis.

Berdasarkan pencatatan data sejak Rabu (8/4) pukul 12.00 WIB hingga Kamis pukul 12.00 WIB, pasien sembuh bertambah 30 orang, serta pasien meninggal dunia bertambah 40 kasus.

Sebelumnya pada Rabu (8/4), tercatat 2.956 kasus positif COVID-19, 222 orang dinyatakan sembuh setelah dites negatif dua kali dan 240 orang meninggal dunia.

Dia mengatakan, data yang dihimpun hari ini kurang lebih menggambarkan kondisi masyarakat seminggu yang lalu karena diketahui masa inkubasi terpanjangnya adalah 14 hari namun rata-rata adalah lima enam hari yang lalu.

"Mudah-mudahan dengan kita menggunakan masker sejak seminggu ini kita bisa melihat hasilnya minggu depan apakah kepatuhan ini dijalankan dengan baik atau tidak," kata Yuri.

Gugus Tugas mencatat hingga saat ini kasus positif COVID-19 tercatat di 33 provinsi dengan rincian yaitu di Provinsi Aceh enam kasus, Bali 63 kasus, Banten 218 kasus, Bangka Belitung tiga kasus dan Bengkulu empat kasus, Yogyakarta 41 kasus dan DKI Jakarta 1.706 kasus.

Selanjutnya di Jambi dua kasus, Jawa Barat 376 kasus, Jawa Tengah 144 kasus, Jawa Timur 223 kasus, Kalimantan Barat 10 kasus, Kalimantan Timur 32 kasus, Kalimantan Tengah 20 kasus, Kalimantan Selatan 22 kasus dan Kalimantan Utara 16 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau 22 kasus, NTB 16 kasus, Sumatera Selatan 17 kasus, Sumatera Barat 18 kasus, Sulawesi Utara delapan kasus, Sumatera Utara 59 kasus, Sulawesi Tenggara 15 kasus.

Adapun di Sulawesi Selatan 138 kasus, Sulawesi Tengah lima kasus, Lampung 15 kasus, Riau 12 kasus, Maluku Utara 2 kasus dan Maluku 3 kasus, Papua Barat dua kasus, Papua 38 kasus, serta dua kasus positif di Sulawesi Barat.

Baca: Bagi yang Belum Tahu, Mendiang Glenn Fredly Salah Satu Pendiri M Bloc Space

Nusa Tenggara Timur menjadi provinsi terbaru yang mencatatkan kasus positif COVID-19 dengan ditemukan satu kasus.

"Karena itu sekali lagi kami mengajak mari patuh dan disiplin menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, patuh dan disiplin menjaga jarak fisik dengan aman dan tetap di rumah tidak bepergian kemana pun," pungkas Yuri.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved