Kamis, 2 Oktober 2025

Poin-poin Himbauan Menag Soal Ibadah di Bulan Ramadhan, Tak Sahur Keliling hingga Buka Bersama

Menteri Agama menjelaskan jika himbauan untuk tidak sahur dan buka bersama agar penyebaran Covid-19 tidak meluas.

Muhammad Rizki Hidayat/Tribun Jakarta
Menteri Agama Fachrul Razi (tengah), saat diwawancarai awak media, di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat pagi (13/3/2020) 

5. Tidak melakukan Iktikaf 10 malam terakhir di masjid

6. Salat Idul Fitri ditiadakan

7. Tidak melakukan kegiatan takbir keliling dan pesantren kilat

8. Halal bi halal setelah Idul Fitri dianjurkan melalui media sosial

9. Mengikuti instruksi pemerintah pusat dan daerah terkait upaya pencegahan dan penanganan Covid-19

Penumpang bersiap menaiki bus di Terminal Pulogebang Jakarta untuk menuju ke kampung halaman masing-masing untuk meninggalkan ibukota akibat wabah Covid-19, Senin (30/3/2020). Pemerintah sedang mempersiapkan peraturan presiden (Perpres) dan instruksi presiden (Inpres) terkait ketentuan mudik Idul Fitri 2020. Aturan ini disiapkan untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19). TRIBUNNEWS/HERUDIN
Penumpang bersiap menaiki bus di Terminal Pulogebang Jakarta untuk menuju ke kampung halaman masing-masing untuk meninggalkan ibukota akibat wabah Covid-19, Senin (30/3/2020). Pemerintah sedang mempersiapkan peraturan presiden (Perpres) dan instruksi presiden (Inpres) terkait ketentuan mudik Idul Fitri 2020. Aturan ini disiapkan untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19). TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Sebelumnya, Fachrul Razi memberikan himbauan untuk tidak pulang kampung atau mudik bagi masyarakat yang berada di wilayah terkena virus Corona.

Tujuannya adalah untuk mencegah penyebaran virus corona meluas sampai ke daerah.

Baca: Muhammadiyah: Jika Pandemi Corona Belum Reda, Salat Tarawih di Rumah dan Salat Idul Fitri Ditiadakan

"Kalau sayang orang tua, sayang saudara, di kampung, jangan mudik," ungkapnya dikutip dari Kompas.com.

Fachrul mengingatkan, seorang yang tinggal di wilayah episentrum corona seperti Jakarta bisa saja sudah terpapar oleh virus itu.

Meskipun ia tak mengalami gejala sakit, namun virus di tubuh tetap bisa menyebar ke orang di sekitarnya.

"Sehingga, kalau kita mudik ke kampung, kita sama saja dengan membawa penyakit untuk ibu, bapak, dan saudara kita di sana." 

"Jadi kalau tadinya niat kita memberikan manfaat, kita pulang yang ada justru memberikan mudarat, semua menjadi sakit. Orang tua kita sakit dan sebagainya," ucapnya.

Oleh karena itu, Fachrul berharap kearifan setiap umat beragama untuk menahan diri dan menggunakan akal sehatnya agar tidak mudik selama wabah Covid-19 masih melanda Indonesia. "

Setiap agama mengajarkan bukan hanya tentang meningkatkan iman dan takwa, tapi juga pentingnya menggunakan akal sehat," kata dia.

(Tribunnews.com/Mohay) (Kompas.com/Ihsanuddin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved