Virus Corona
Klorokuin Jadi Obat Covid-19, Pemerintah Ingatkan Orang Sehat Tak Membeli, Ini Alasannya
Achmad Yurianto menegaskan obat klorokuin merupakan obat untuk menyembuhkan pasien Covid-19 bukan dari upaya untuk pencegahan penularan wabah tersebut
TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah telah mendatangkan obat untuk penanganan pasien terinfeksi virus Corona atau Covid-19 di Indonesia.
Satu di antaranya yakni obat yang disebut dengan klorokuin.
Terkait hal ini, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto meminta masyarakat untuk tidak membeli dan menyimpan obat tersebut.
Karena klorokuin merupakan obat untuk menyembuhkan pasien Covid-19 bukan untuk pencegahan dari virus Corona.
Hal ini disampaikannya pada konferensi pers di Gedung BNPB, pada Sabtu (21/3/2020) pukul 15.30 WIB.
Baca: BREAKING NEWS - Jumlah Kasus Positif Corona di Indonesia Naik Jadi 450 Orang, 38 Meninggal
“Pemerintah juga sudah mendatangkan obat yang secara pengalaman digunakan negara lain dan memiliki respon yang positif."
“Ini adalah obat yang akan kami datangkan, dan satu diantaranya sudah akrab kita ketahui yakni klorokuin."

“Sekali lagi klorokuin, obat ini digunakan untuk penyembuhan bukan pencegahan,"
“Sehingga tidak perlu masyarakat membeli dan menyimban obat tersebut,” tegasnya dikutip dari siaran langsung YouTube BNPB Indonesia.
Selain itu Yuri juga menekankan obat ini keras dan hanya bisa dibeli dengan resep dokter.
Oleh karena itu Yuri berharap tidak ada kesalahpahaman terkait kegunaan dari klorokuin itu.
Obat avigan dan klorokuin
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pemerintah menyiapkan dua obat untuk penanganan virus Corona.
Dua obat itu yakni avigan dan klorokuin.
"Pemerintah menyiapkan obat Covid-19 dan akan menyerahkan ke pasien-pasien, ke rumah-rumah," ujar Jokowi dilansir siaran Kompas TV, Jumat kemarin.
Obat covid-19 disebut Jokowi telah diuji di sejumlah negara.
"Obat ini sudah dicoba di dua tiga negara dan memberikan kesembuhan, yaitu avigan 5 ribu dan dalam proses pemesanan dua juta."
"Yang kedua klorokuin, kita telah siap tiga juta," kata dia.
Baca: Positif Virus Corona & Diisolasi, Ini Kondisi Menantu Menteri Tjahjo Kumolo, Aktor Detri Warmanto
Jokowi menyebut adanya obat yang sudah dan akan didatangkan sebagai bukti pemerintah tidak tinggal diam.
"Kita tidak diam, kita selalu cari informasi-informasi agar bisa menyelesaikan Covid-19 ini," ungkapnya.
Fakta tentang Avigan
Avigan diumumkan sebagai obat covid-19 oleh otoritas China.
Dikutip dari media Jepang, Rabu (18/3/2020) NHK, Direktur Pusat Nasional untuk Pengembangan Bioteknologi China, Zhang Xinmin mengatakan, obat Avigan efektif untuk menyembuhkan pasien Corona.
Hal itu disampaikan Zhang Xinmin pada konferensi pers, Selasa (17/3/2020) kemarin.
Efektivitas obat Avigan untuk menyembuhkan pasien Corona berdasarkan uji klinis oleh dua organisasi medis di Negeri Tirai Bambu itu.
Zhang Xinmin mengatakan tes obat itu dilakukan di Kota Wuhan dan Shenzen, China dengan melibatkan 240 dan 80 pasien di dua kota itu.
Menurut dia, berdasarkan tes di Wuhan, didapatkan hasil rata-rata 2,5 hari bagi pasien Corona untuk menurunkan suhu pasien Corona kembali normal.
Hal ini berbeda pada pasien yang tidak diberi obat, dimana mereka membutuhkan 4 hari untuk suhunya kembali normal.
Ia melanjutkan, pasien yang diberi obat Avigen mampu menghilangkan batuk dalam waktu rata-rata 4 hari, berbeda dengan yang tidak diberi obat membutuhkan waktu 6 hari.
Baca: Deretan Pejabat Ini Positif Virus Corona, Ada yang Tak Merasakan Gejala, Simak Kronologinya
Zhang Xinmin menambahkan, sejauh ini, obat tersebut tidak memiliki efek samping.
Dalam tes di Shenzhen, Direktur mengatakan mereka yang awalnya positic Corona dan diberi obat berubah menjadi negatif setelah rata-rata empat hari.
Sementara yang tidak diberi obat butuh rata-rata 11 hari.
Percobaan juga menemukan foto sinar X yang mengkonfirmasi adanya peningkatan kondisi paru-paru sekitar 91 persen pada pasien yang diberi obat.
Sedangkan pasien yang tidak diberi obat hanya mengalami peningakatan 62 persen.
Mengutip The Guardian, Fujifilm Toyama Chemival yang mengembangkan obat itu, yang dikenal sebagai Avigan pada tahun 2014, menolak memberi komentar atas klaim pejabat China tersebut.
Namun, saham perusahaan mereka menguat pada hari Rabu setelah adanya pernyataan Zhang.
Dokter di Jepang juga menggunakan obat yang sama dalam studi klinis pada pasien Corona dengan gejala ringan hingga sedang.
Mereka berharap obat itu mampu mencegah virus berkembang pada pasien.
Tetapi sumber di Kementerian Kesehatan Jepang menyatakan obat itu tidak efektif pada orang dengan gejala yang lebih parah.
"Kami telah memberikan Avigan kepada 70 hingga 80 orang, tetapi tampaknya tidak berfungsi dengan baik ketika virus sudah berlipat ganda," kata sumber itu kepada Mainichi Shimbun.
Baca: Bertambah 4 Orang, Pasien Sembuh Virus Corona di RI Menjadi 20 Orang
Untuk diketahui, hingga saat ini, belum ada obat yang disepakati banyak pihak mampu menyembuhkan pasien Corona yang saat ini telah menjadi wabah global.
WHO telah menetapkan penyebaran Corona sebagai pandemi.
Update Covid-19 di Indonesia per Sabtu (21/3/2020)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan terdapat penambahan kasus Covid-19 di Indonesia pada Sabtu (21/3/2020).
Ia mengatakan hingga hari ini pasien positif di Indonesia berjumlah 450 orang.
Hal ini ia sampaikan pada konferensi pers di Gedung BNPB pada Sabtu (21/3/2020).
“Saya akan menyampaikan terkait update Covid-19 di Indonsia,” ujarnya yang dikutip dari siaran langsung YouTube BNPB Indonesia.
Baca: Bertambah 4 Orang, Pasien Sembuh Virus Corona di RI Menjadi 20 Orang
“Ada penambahan kasus baru sebanyak 81 orang,” imbuhnya.
“Sehingga total terdapat 450 orang (pasien Covid-19 di Indonesia),” tegasnya.
Lebih lanjut Yuri mengatakan penambahan juga terjadi pada pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Ia menyebut terdapat enam pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Sehingga total yang meninggal dunia hingga hari ini adalah 38 orang.
Kendati demikian, Yuri memberikan kabar baik, dimana empat pasien Covid-19 sembuh dari penyakit ini.
“Ada penambahan yang sudah dua kali negatif, gejala klinis membaik dan telah dinyatakan sembuh sebanyak empat orang,” tegasnya.
Sehingga Yuri mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga kontak dengan jarak dua meter.
Ia juga mengimbau agar masyarakat disiplin menghindari kerumunan dan tetap memaksimalkan kegiatan di rumah. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)