Virus Corona
Pemerintah Bertekad Hentikan Wabah Virus Corona sebelum Lebaran
Pemerintah akan serius menangani penyebaran virus corona, karena tak ingin masyarakat terganggu saat merayakan hari raya Idul Fitri.
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah bertekad serius menangani penyebaran virus corona sebelum Lebaran.
Pemerintah tidak ingin masyarakat terganggu saat merayakan hari raya Idul Fitri.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto mengatakan, perayaan Idul Fitri menjadi momen untuk keluarga berinteraksi satu sama lain.
Sehingga, penyebaran virus corona di Indonesia harus dihentikan secepat mungkin oleh pemerintah.
"Ini lho yang jadi kekhawatiran kita kenapa kita harus gerak cepat."
"Sebentar lagi kan mau Idul Fitri, masa iya salaman sama orang tua pakai kaki? Ya enggak," ujar Yuri di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (12/3/2020), dikutip dari Kompas.com.
Baca: Pria Positif Corona Sempat Hadiri Tabligh Akbar di Malaysia dengan 10 Ribu Jamaah, 600 Orangnya WNI
Baca: Istri Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau Positif Terinfeksi Virus Corona
Baca: Waspada Virus Corona, Salat Jumat di Masjid Istiqlal Tetap Dilakukan Seperti Biasa
Selain itu, jangan sampai umat Islam tak bisa melaksanakan salat Id bersama-sama.
"Kalau enggak bisa salat Id kan repot. Masa salat Id dilakukan oleh keluarga? Kan repot ini," ungkapnya.
Saat ini, pemerintah akan memeriksa orang terdekat dari pasien virus corona, agar tak tertular virus.

Pemerintah Harus Siaga
Sosiolog Universitas Indonesia (UI), Imam Prasodjo menyebut, pemerintah harus meningkatkan kesiap-siagaan dan kesadaran masyarakat untuk mengatasipasi penularan virus corona menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
"Yang paling penting untuk segera disosialisasikan adalah jelang bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri."
"Ramadan kan kalau akan jatuh pada April yang mana akan ada rangkaian ibadah shalat tarawih berjamaah," ujar Imam, dikutip dari Kompas.com, Jumat (13/3/2020).
Ia menyarankan, pemerintah harus memberi sosialisasi terkait kewaspadaan saat salat berjamaah.
Baca: Haikal Hassan Pertanyakan Anggaran untuk Pemindahan Ibu Kota Baru: Urus Duit Corona Aja Kelabakan
Baca: Singapura Tutup 70 Masjid Selama 5 Hari untuk Pembersihan Virus Corona
Baca: Imbauan Menteri Agama kepada Pengelola Masjid Antisipasi Penyebaran Virus Corona
Menurutnya, menyampaikan pesan untuk berhati-hati saat beribadah secara berjamaah bisa disalahartikan.
"Jika sosialisasi tidak disampaikan dari sekarang dan cara penyampaian salah, itu akan menimbulkan kepanikan."
"Bahkan nanti dikira melarang ibadah saat puasa dan lebaran," ungkap Imam.
Selain itu, ia menyarankan agar pemerintah memberikan sosialisasi sejak dini terkait antisipasi penularan virus corona saat arus mudik dan arus balik.
"Yang paling rentan adalah saat mudik lebaran (dan arus balik)."
"Jika tidak hati-hati, itu bisa menjadi distribusi penularan distribusi penyakit, karena banyak orang berkumpul," jelas Imam.

Jamu Disebut Tingkatkan Imunitas Tubuh
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto menyampaikan, masyarakat tak akan terjangkit virus corona jika imunitas atau daya tahan tubuh kuat.
Mengutip dari Kompas.com, minuman jamu diketahui menjadi andalan beberapa orang untuk menangkal segala jenis penyakit.
Jamu beras kencur merupakan salah satu jamu yang sering kali ditemukan.
Baca: Donald Trump Sepelekan Corona, Ahli Epidemi: Indonesia Juga
Baca: Semua yang Perlu Diketahui Tentang Gejala dan Risiko Virus Corona
Baca: Deretan Film yang Ditunda Penayangannya karena Corona
Jamu yang satu ini bermanfaat menghangatkan tubuh dan melancarkan sirkulasi darah.
Lalu, ada jamu yang terkenal memiliki rasa sangat pahit adalah jamu pahitan.
Jamu ini terdiri dari aneka daun pahit, seperti sambiloto atau brotowali, untuk mengurangi kadar racun di dalam tubuh.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim/Dian Erika Nugraheny/Yana Gabriella)