Virus Corona
Terkait Virus Corona, Imigrasi Ingatkan WNI yang Ingin ke Luar Negeri Hindari Tempat Keramaian
Imigrasi hanya bisa memberikan imbauan kepada para WNI agar selalu waspada terhadap virus yang diberi nama Covid-19 itu
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Plt Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham, Jhoni Ginting mengatakan pihaknya tidak bisa membatasi WNI yang ingin bepergian ke luar negeri di tengah wabah virus Corona yang mendunia.
Imigrasi hanya bisa memberikan imbauan kepada para WNI agar selalu waspada terhadap virus yang diberi nama Covid-19 itu.
Baca: Antisipasi Virus Corona, Erick Thohir Hingga Kepala BNPB Bersih-bersih Bareng Stasiun Gambir
"Cuma kita imbau saja supaya hindari tempat keramaian. kebebasan orang tidak bisa kita larang, kita halangi, hak pribadi," katanya di Kantornya Presiden, Jakarta, Kamis, (12/3/2020).
Terkait penutupan akses (lockdown) dua negara di Eropa yakni Italia dan Denmark, imigrasi akan melaporkannya ke Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
Terutama untuk membahas kemungkinan pemberian perpanjangan visa secara cuma-cuma ke pada WN Italia dan Denmark di Indonesia.
"kita pikirkan, kita berikan masukan ke pimpinan. akan kita laporkan ke menteri," katanya.
Pemerintah, menurutnya telah memberikan perpanjangan visa kepada sejumlah WNA China di Indonesia karena wabah virus corona.
Baca: Italia Ditutup Total Akibat Virus Corona, KBRI Pantau 3.138 WNI
Para WNA tersebut tidak bisa kembali ke negaranya karena ada penutupan akses masuk.
"Sehingga mengakibatkan, konsekuensi di mana para TKA yang ada di sini, karena habis masa visanya maka diberikan dengan cuma cuma perpanjangan pada saat itu. Ini yang khsusus dari tiongkok," ujar Jhoni.
Italia ditutup total
Italia menutup seluruh wilayahnya akibat pandemi virus corona.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Roma terus memantau kondisi 3.138 warga negara Indonesia (WNI) di negeri Menara Pisa itu.
Baca: Dokter di Italia Pilih Selamatkan Pasien Corona yang Muda dan Sehat
KBRI meminta WNI yang berada di Italia untuk tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan, serta mengikuti ketentuan yang diberlakukan oleh otoritas setempat.
"Sampai saat ini ada 3.138 WNI bermukim di wilayah Italia dan terus dipantau perkembangannya," ujar Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Italia merangkap Malta San Marino, dan Siprus, Esti Andayani saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (12/3/2020).
KBRI mengimbau agar WNI untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan ke Italia, sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona.
"Terkait keputusan pemerintah Italia untuk memberlakukan kontrol yang lebih ketat bagi seluruh wilayah negeri dalam rangka pencegahan penyebaran coronavirus jenis baru, KBRI Roma mengimbau WNI untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan ke Italia hingga terdapat pemberitahuan berikutnya," jelas KBRI Roma dalam keterangannya.
Akibat kebijakan otoritas Italia itu, KBRI Roma sementara waktu menghentikan layanan kekonsuleran bagi warga negara asing.
Namun untuk, pelayanan paspor dan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) bagi WNI dapat dilakukan jika sebelumnya sudah membuat perjanjian.
Dalam keadaan emergency WNI dapat menghubungi Hotline Posko Penanganan Covid-19 KBRI Roma di +39 338 923 4243.
Sejak Senin (9/3) lalu, pemerintahan Sergio Mattarella mengkarantina seluruh wilayah Italia untuk melindungi 60juta warganya dari virus Covid-19.
Baca: IDI: Wabah Corona Ramai Bukan dari Sisi Kesehatan
Italia diketahui menjadi negara nomor dua setelah China penyebaran virus corona. Tercatat Kamis hari ini, ada 12.462 orang positif dengan angka kematian menyentuh 827 orang di Italia.
Perdana Menteri Giuseppe Conte mengumumkan sejumlah aturan, mulai dari membatasi perjalanan warga, melarang pertemuan, meliburkan sekolah dan universitas, sampai melarang toko buka, selain apotek dan toko kebutuhan makanan. Kebijakan tersebut berlaku hingga 3 April mendatang.
827 orang meninggal dunia
Italia terus berjibaku melawan virus corona. Tercatat Kamis (12/3/2020), ada 12.462 orang positif dengan angka kematian menyentuh 827 orang.
Dilaporkan pasien baru kasus virus Covid-19 pada Rabu kemaren, bertambah 2.313 dan menjadi peningkatan tertinggi selama kasus itu terjadi di Italia.
Italia juga menjadi epicentrum covid-19 di benua Eropa.
Baca: WHO Nyatakan Corona sebagai Pandemi, Apakah Pengertiannya ?
Baca: Tidak Jadi Dipulangkan, 2 Pasien Positif Virus Corona Tunggu Hasil Lab Kedua
Tutup Semua Toko
Sejumlah langkah dilakukan pemerintahan Sergio Mattarella untuk menangkal Covid-19.
Otoritas setempat bersepakat untuk melindungi 60juta warga, dengan pengumumkan sejumlah aturan.
Mulai dari membatasi perjalanan warga, melarang pertemuan, meliburkan sekolah dan universitas, sampai melarang toko buka, selain apotek dan toko kebutuhan makanan.
Perdana Menteri Giuseppe Conte berharap warga tak panik untuk berbondong-bondong membeli bahan makanan.
"Terima kasih untuk semua orang Italia yang berkorban. Kita buktikan kita adalah bangsa yang hebat, "kata Conte saat mengumumkan penutupan seluruh toko di Italia, Rabu kemarin.
Cerita seorang perawat di Italia
Di balik melonjaknya pasien corona, ada kisah menarik dari tim medis rumah sakit di Milan, Italia.
Seorang perawat membagikan potret diri setelah dia berminggu-minggu bekerja untuk merawat pasien Covid-19.
Ia adalah Alessia Bonari.
Baca: 5 ABK Kapal Pesiar Diamond Princess yang Dirawat di Jepang Sembuh dari Corona
Baca: Dinyatakan Sembuh, 2 Pasien Virus Corona di RSUP Persahabatan Dipulangkan dan Diminta Tak Merokok
Melalui media sosial Instagram miliknya, @alessiabonari_ ia juga membagikan kisah pekerjaan penuh ketakutan yang dia jalani akhir-akhir ini.
Pada postingan tersebut, wajah Alessia Bonari menjadi pusat perhatian.
Pasalnya, wajah perempuan tersebut terlihat merah bekas masker yang selalu ia kenakan saat bekerja.
Pada postingan tersebut, Alessia Bonari juga mengungkapkan ketakutannya.
"Saya seorang perawat dan saya sedang hadapi darurat medis ini," tulis @alessiabonari_.
"Saya takut jika masker yang saya gunakan tidak terpasang dengan benar pada wajah, atau bisa saja saya secara tidak sengaja menyentuh diri saya sendiri dengan sarung tangan kotor,"
Aleesia Bonari juga mengaku sangat lelah dengan kondisi saat ini.
"Saya lelah secara fisik karena alat pelindung yang tak nyaman. Jas laborat membuat saya langsung berkeringat,"
"Dan sekali pakai, saya tidak bisa pergi ke kamar mandi atau minum selama enam jam,"
"Saya lelah secara psikologis, begitu pula teman-teman saya di sini dalam keadaan yang sama selama berminggu-minggu."
Baca: Foto-foto Tom Hanks dan Istrinya di Australia Sebelum Positif Virus Corona
Baca: Italia Tutup Semua Toko, Kecuali Penjual Makanan dan Apotek untuk Lawan Virus Corona
Meski banyak halangan dan risiko, Alessia tetap akan terus berjuang meneruskan pekerjaan yang dia tekuni.
Bahkan Alessia juga mengungkapkan kebanggaannya bekerja sebagai perawat medis.
"Tapi saya akan terus merawat pasien-pasien saya karena saya bangga dan cinta dengan pekerjaan ini," lanjut caption @alissiabonari_.
Pada akhir captionnya, Alessia ingin membagikan meyakinkan masyarakat jika tidak ada tim medis yang mementingkan diri sendiri.
Bahkan dia rela tak pulang ke rumah untuk melindungi pasien meskipun risiko terjangkit tim medis juga sama besar.
"Kita orang muda tidak kebal dengan virus corona. Kita juga bisa sakit atau lebih buruk. Saya juga bukan orang kaya yang bisa kembali ke rumah dengan kondisi kota yang di karantina," tulis Alissia.
"Saya harus pergi bekerja dan melakukan peran saya," pungkas caption @alissiabonari_.
Postingan Alissia tersebut mendapat respon positif dari warganet.
Mereka memberikan semangat dan ucapkan terima kasih pada wanita asal Grosseto, Tuscany tersebut.