Virus Corona
Tetangga Pasien Positif Corona Sesalkan Sejumlah Reaksi Masyarakat Terhadap Pasien: Sangat Jahat
Seorang tetangga pasien positif corona, Anis, mengaku menyesalkan sejumlah reaksi masyarakat terhadap dua orang tetangganya.
"Tapi dari delapan yang ada, alhamdulillah semuanya stabil, baik," sambungnya.
Sementara itu, Syahril pun menyampaikan kondisi terkini dua wni yang terinfeksi virus corona.
Menurutnya, kondisi kedua pasien tersebut semakin membaik.
Baca: Najwa Shihab Ungkap Curhatan Pasien Virus Corona yang Kini Tertekan: Berhenti Sebar Foto-fotoku
Pasien yang berusia 31 tahun kini tidak lagi mengalami demam, nyeri tenggorokan, maupun sesak napas.
"Masih batuk-batuk kecil lah, mungkin memang pilek," kata Syahril.
Begitu pun dengan ibunya, Syahril mengatakan, pasien wanita berumur 64 tahun itu hanya batuk-batuk saja.
Syahril mengatakan, kini pihaknya tinggal mengunggu hasil pemeriksaan hari kelima dari dua pasien positif corona tersebut.
"Mudah-mudahan hasilnya negatif dan kita periksa lagi negatif dua kali, dan (kalau) keadaannya baik ya kita pulangkan, artinya dinyatakan sembuh," tuturnya.
Baca: Rektor Unair Sebut Sari Daun Sambiloto Bisa Cegah Virus Corona, Ini Fakta Ilmiahnya
Menurut Novarita, hal itu sudah sesuai dengan prosedur Kementerian Kesehatan.
"Iya (sesuai dengan prosedur Kementerian Kesehatan). Kan dipantau, kalau sudah positif baru dikarantina di ruang isolasi."
"Kalau ini kan masih dalam pengawasan," jelas Novarita, seperti yang diberitakan Kompas.com, Senin (2/3/2020).
Strategi Pengawasan Penyebaran Virus Corona
Juru bicara (jubir) untuk penanganan virus corona di Indonesia, Achmad Yurianto menerangkan mengenai strategi pemerintah dalam melakukan pengawasan terkait merebaknya virus corona (Covid-19).
Yurianto menyebutkan tahapan pengawasan ini dimulai ketika seseorang masuk dalam kriteria orang dalam pemantauan (ODP) hingga dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
"Semua orang yang masuk ke Indonesia, baik WNI atau WNA, dari suatu negara yang kita yakini negara itu sudah terjadi transmisi orang ke orang."