Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Satgas Pangan Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok Tidak Terganggu Aksi Panic Buying

Asep juga menjamin ‎seluruh bahan pokok di gudang-gudang penyimpanan siap memenuhi kebutuhan masyarakat

Vincentius Jyestha
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra 

‎Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan ada dua warga Depok, Jawa Barat yang positif terjangkit virus corona, masyarakat, khususnya di ibu kota langsung dilanda aksi panic buying.

Warga berbondong-bondong belanja di sejumlah supermarket hingga beredar foto isi rak-rak supermarket kosong karena ludes diborong warga.‎

Baca: Cerita Susanna, Pemilik Toko yang Viral Karena Tolak Pembeli yang Mau Borong Dagangannya

Termasuk foto antrean warga yang mengular di depan kasir supermarket.

Menyikapi ini, Satgas Pangan langsung turun ke lapangan membantu mengontrol ketersediaan bahan pokok baik di pasar, supermarket serta gudang-gudang penyimpanan.

Lantas bagaimana hasilnya?

Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Asep Adi Saputra menjelaskan peristiwa Panic Buying beberapa hari lalu tidak berimbas pada berkurangnya stok bahan pokok.

"Beberapa waktu lalu memang ada gambaran kepanikan warga membeli sembako. Kami dari Polri, Satgas Pangan menyatakan dari peristiwa itu tidak mengakibatkan terganggunya ketersediaan bahan pokok," tegas Asep di Bareskrim Polri, Kamis (5/3/2020).

Baca: Panic Buying Terkait Corona, Aming: Kepanikan Masyarakat Lebih Menyeramkan Daripada Virus Corona

Asep juga menjamin ‎seluruh bahan pokok di gudang-gudang penyimpanan siap memenuhi kebutuhan masyarakat.

Meski begitu, Satgas Pangan akan terus mengontrol agar tidak terjadi upaya penimbunan terlebih sebentar lagi akan memasuki Bulan Suci Ramadhan.

Cerita Susanna tolak pembeli yang mau borong dagangannya

Susanna Indriyani (57), pemilik Toko Erwin yang berada di Jalan K Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara sempat viral di media sosial.

Hal itu lantaran dirinya tidak menjual sembako kepada warga yang mampu dengan cara memborong meskipun si pembeli berani membayar harga mahal.

Saat dijumpai, Susanna mengaku awalnya tokonya sempat diserbu warga saat panic buying imbas pengumuman WNI positif terinfeksi virus corona (Covid-19) pada Senin (2/3/2020) lalu.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved