Virus Corona
RS Khusus di Pulau Galang akan Miliki 50 Kamar untuk Observasi dan Kapasitas 1.000 Pasien
Hadi menyebut pemerintah akan merenovasi rumah sakit tersebut sehingga dapat memiliki kapasitas untuk 1.000 pasien
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan pemerintah berencana merenovasi rumah sakit yang lama tak digunakan di Pulau Galang, Kepulauan Riau, menjadi rumah sakit khusus bagi pasien terduga virus corona.
Hadi menyebut pemerintah akan merenovasi rumah sakit tersebut sehingga dapat memiliki kapasitas untuk 1.000 pasien.
"Rencananya kita akan membangun atau merenovasi dengan kapasitas 1.000 pasien. Selain itu, kita akan siapkan ruang observasi sesuai aturan kesehatan yaitu 2 persen dari jumlah kamar itu," ujar Hadi, di Pulau Galang, Kepulauan Riau, Rabu (4/3/2020).
Hadi mengatakan akan ada sekitar 50 kamar yang nantinya akan digunakan tenaga medis mengobservasi para pasien terduga virus corona.
"Nantinya rumah sakit ini akan ada 50 kamar yang dapat dipergunakan untuk observasi," kata dia.
Di sisi lain, Hadi membeberkan alasan dipilihnya Pulau Galang, Kepulauan Riau, sebagai lokasi observasi pasien terduga virus corona.
Baca: Samsung Pastikan Pasokan Galaxy S20 Aman di Tengah Wabah Virus Corona
Baca: Pemkot Depok Sebut Sempat Diminta Rahasiakan Kasus Virus Corona, Fadli Zon: Ini Skandal Besar
Baca: FAKTA Penangkapan Penimbun Masker dan Antiseptik di Semarang, Terlacak di Medsos hingga Sosok Pelaku
Hadi mengatakan pulau yang menjadi bekas pengungsian Vietnam tersebut dipilih karena lokasinya dekat dari luar maupun dalam negeri. Sehingga apabila ada warga negara Indonesia (WNI) yang terinfeksi dapat segera dilakukan observasi.
"Apabila ada WNI dari luar negeri maupun dalam negeri yang terinfeksi atau harus melakukan observasi kapanpun saja itu bisa langsung ke sini dengan alasan bandara Batam lebih dekat," kata dia.
Dia juga menyebut Bandara Hang Nadim Batam sendiri tergolong dekat dengan Pulau Galang. Perjalanan antara kedua lokasi tersebut dapat ditempuh dalam waktu 1 jam 15 menit.
Tak hanya itu, kata Hadi, bandara tersebut dapat digunakan untuk mendarat oleh pesawat kecil maupun pesawat yang berbadan lebar.
Dari sisi fasilitas, Hadi menyebut sudah tercukupi dengan adanya air dan listrik.
Menurutnya itu sudah cukup untuk melengkapi renovasi rumah sakit di Pulau Galang ke depannya.
Baca: Polisi Geledah Gudang Diduga Timbun Hand Sanitizer dan Masker di Batam
Baca: Selama di Batam, Warga Singapura yang Positif Corona Sempat Berkunjung ke Mal
"Jarak dari Batam airport menuju pulau Galang ini hanya satu jam 15 menit, sehingga lebih dekat. Dan bisa didarati pesawat kecil maupun pesawat berbadan lebar," jelas Hadi.
"Fasilitas di sini juga sudah memenuhi di antaranya adalah air, listrik, dan rencana ke depan akan kami perbaiki rumah sakit yang sudah ada," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau Pulau Galang, Kepulauan Riau, Rabu (4/3/2020).
Mereka meninjau lahan eks camp Vietnam yang rencananya akan digunakan sebagai tempat observasi bagi pasien terduga virus corona.
Pantauan Tribunnews.com, perjalanan menuju Pulau Galang sendiri membutuhkan waktu satu jam perjalanan via darat dari Bandara Hang Nadim Batam.
Dari jalan raya, rombongan Panglima TNI dan Menteri PUPR kemudian berbelok ke kiri. Terlihat sebuah gapura bertuliskan 'Kawasan Wisata P. Galang (Ex Camp Vietnam)'.
Jalanan yang tersedia di kawasan ini hanya dapat dilalui oleh satu mobil. Sehingga jalur di kawasan ini dibuat secara memutar.
Pemandangan umum di kawasan ini tak lain adalah pepohonan rimbun yang menyerupai hutan di kanan dan kiri jalan yang sudah teraspal tersebut.
Dalam kunjungan ini, Hadi dan Basuki sempat berhenti setidaknya dua kali.
Pertama di kawasan museum, dimana terdapat bangunan dua lantai dengan lantai bawah ada dua ruangan menyerupai penjara.
Sementara pemberhentian kedua dilakukan di bangunan-bangunan terbengkalai yang nantinya direncanakan akan direnovasi menjadi rumah sakit khusus.