Virus Corona
Mahasiswi Penimbun Masker di Tanjung Duren Sudah 3 Kali Ekspor dan Ambil Untung Rp 10 Ribu Per Dus
TVH (19) penimbun masker di Tanjung Duren, Jakarta Barat, diketahui sudah tiga kali mengekspor masker ke luar negeri.
Beberapa hari terakhir, sejumlah minimarket kehabisan stok surgical mask.
Seperti di minimarket kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Baca: 4 Menteri Gelar Rapat Koordinasi Bareng Pimpinan Redaksi Bahas Sejumlah Isu Termasuk Virus Corona
Tribunnews.com sempat menanyakan keberadaan masker Nexcare yang biasa dijual di minimarket tersebut.
Pegawai toko pun mengatakan bahwa stok produk itu habis dan beberapa hari terakhir ini belum ada stok baru yang masuk.
"Habis maskernya, udah berapa hari ini nggak ada stock," ujar seorang perempuan yang merupakan pegawai minimarket saat berbincang dengan wartawan, Selasa (3/3/2020) pagi.
Ia menjelaskan sebelumnya banyak masyarakat yang membeli produk tersebut dalam jumlah besar.
"Mungkin karena ada isu (corona) ini ya, jadinya kemarin-kemarin itu ada yang sampai beli banyak," kata dia.
Saat ditanya terkait hand sanitizer, ia juga mengaku stok produk satu ini pun kosong beberapa hari terakhir.
"Nggak ada juga, sudah berapa hari ini kosong, sama kayak masker itu," kata dia.
Hal yang sama juga terjadi di minimarket kawasan Kota Bambu Utara, Jakarta Barat, Senin (2/3/2020) siang.
Masker memang masih tersedia, namun terlihat terbatas, hanya tersisa 3 pack.
"Hanya itu saja maskernya, yang untuk hijab habis, yang ada coraknya juga sudah habis, hanya ada yang abu-abu itu," kata pegawai minimarket di Kota Bambu Utara.
Hand sanitizer pun untuk sementara waktu tidak tersedia di minimarket itu.
"Hand sanitizer juga nggak ada, kemarin banyak yang beli," jelas dia.
Di Glodok, harga masker yang dijual per pack bahkan mencapai Rp 850.000 isinya pun hanya 50 lembar.
Sedangkan di platform e-commerce, harganya melonjak drastis.