Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Imigrasi Enggan Disalahkan Terkait Masuknya Virus Corona ke Indonesia

"Kita second liner, first liner-nya Kantor Kesehatan Pelabuhan," ujar Jhoni saat dimintai konfirmasi

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga beraktivitas menggunakan masker di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (1/3/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membentuk Tim Tanggap COVID-19 guna mengantispasi penyebaran virus korona di Jakarta pasca telah diterbitkannya Instruksi Gubernur DKI Nomor 16 Tahun 2020 tentang peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penularan COVID-19 atau virus Corona di DKI Jakarta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan warna negara Jepang pembawa virus Corona ke Indonesia tak terdeteksi bandara.

Akibatnya, dua warga Depok, Jawa Barat positif terjangkit virus tersebut.

Baca: Wabah Virus Corona, Komisi V DPR Minta Pembatasan Penerbangan Keluar Negeri dan Masuk Indonesia

Merespons pernyataan Menkes Terawan, Inspektur Jenderal Kemenkumham Jhoni Ginting justru melempar 'bola panas' ke Kemenkes.

Kata dia, pihak yang paling bertanggungjawab ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan yang dinaungi Kemenkes.

"Kita second liner, first liner-nya Kantor Kesehatan Pelabuhan," ujar Jhoni saat dimintai konfirmasi, Senin (2/3/2020).

Sebelumnya, Menkes Terawan menyebut, belum bisa memastikan detail kapan WN Jepang itu tiba dan kembali dari Indonesia.

Dia mengatakan, WN Jepang ini tidak terdeksi Covid-19 ketika keluar masuk bandara.

"Pas dia masuk, kebetulan tidak panas. Ya, dengan ilmu apapun ndak bisa (terdeksi). Tapi, yang penting kita tahu dia kontak dekat dengan siapa saja, kalau kontak jauh kan enggak kena," kata Terawan di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Terawan mengklaim, alat thermal scanner yang ada di bandara saat ini sudah cukup untuk mendeteksi warga asing yang terpapar Covid-19 masuk ke Indonesia.

"Ini sudah sangat ketat, kita sudah pakai thermal scan yang matic kok, yang bahkan bisa memantau dari jauh," katanya.

Dua kasus pertama virus Corona di Indonesia ini diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) siang ini.

Mereka adalah ibu dan putrinya yang masing-masing berusia 64 tahun dan 31 tahun, berdomisli di Depok, Jawa Barat.

Terawan mengatakan, dua warga Depok ini tertular virus Corona dari warga negara Jepang. Warga Jepang ini sebelumnya tinggal di Malaysia, lalu melakukan perjalanan ke Indonesia.

"Setelah kembali ke Malaysia, dia sakit. Diperiksa, lalu ternyata positif," kata Terawan.

Setelah mendapat informasi tersebut, pemerintah mengecek orang-orang yang ditemui WN Jepang ini selama di Indonesia.

Ternyata ditemukan warga Jepang ini bertemu dengan ibu dan anak yang kini dinyatakan positif mengidap virus Corona ini. Mereka berdua terdeksi positif per 1 Maret 2020.

Baca: Membersihkan Ponsel Lebih Efektif Cegah Virus Corona daripada Pakai Masker, Begini Cara yang Benar

Kendati demikian, Terawan mengatakan bahwa ia belum memiliki data lengkap mengenai kapan Warga Negara Jepang itu tiba dan pergi dari Indonesia. Dia menjanjikan data detail yang sedang dikumpulkannya. Menurut dia semua pelacakan sudah dikerjakan.

“Dia ketemu siapa aja itu sedang ditelusuri. Kita tracking, kita amankan step by step, tidak grusa-grusu," ujar Terawan.

50 warga di Depok terindikasi virus corona

Selain membenarkan dua warganya positif virus corona, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengungkapkan ada 50 orang terindikasi terinfeksi.

Diduga, ada lebih dari 50 orang yang juga terindikasi corona di Rumah Sakit tersebut lantaran berinteraksi dengan korban.

Baca: Corona Positif Menjangkit 2 WNI, Kenali Gejala dan Cara Pencegahan Virus Corona!

"Yang positif corona ada dua orang, yang terindikasi di atas 50 orang. Yang di atas 50 orang ini yang kontak langsung dengan korban," ujar Idris di Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Senin (3/3/2020).

Idris berujar, dari 50 orang lebih tersebut diantaranya merupakan perawat yang ada di rumah sakit.

Saat ini, perawat tersebut pun sudah diistirahatkan dari pekerjaannya sementara.

Terakhir, Idris mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi mencari data dan kediamaan 50 orang lebih yang terindikasi virus corona.

Kata Ridwan Kamil

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kasus pertama virus corona atau COVID-19 di tanah air, Senin (2/3/2020).

Dua orang Indonesia diumumkan positif terjangkit virus corona yang keduanya merupakan ibu (64) dan anak perempuanya yang berusia 31 tahun.

Baca: Waspada Covid-19, DOWNLOAD Pedoman Siap Siaga Virus Corona dari Kemenkes & Nomor Telepon Aduan Virus

Lebih lanjut, Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan mengatakan keduanya tinggal di daerah Depok.

"(Dua orang) di rumahnya, daerah dekat Depok," ujar Terawan,

Merespon pengumuman tersebut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil turut membenarkan kabar tersebut lewat akun instagram miliknya @ridwankamil.

Ia juga memberikan sedikit klarifikasi terkait kabar dua warga yang positif tersebut tinggal di Depok.

Dalam postingannya, Ridwan Kamil memberikan klarifikasi dari Menkes Terawan lewat sambungan telepon yang meyakini virus tersebut tidak ada di rumah atau di lingkungan domisili mereka di Depok.

"Bapak Menkes lewat sambungan telepon meyakini bahwa virus corona tidak ada di rumah mereka atau di lingkungan domisili mereka di Depok," tulis Ridwan Kamil.

"Semoga benar adanya. Situasi saat ini, rumah yang bersangkutan sudah diisolasi," lanjutnya

Ia juga mengingatkan warganya untuk menjaga kesehatan dan fisik, serta segera melapor bila mengalami atau melihat orang dengan gejala virus corona.

Baca: Cara Mencuci Tangan yang Tepat untuk Hindari Infeksi Virus Corona

Ia juga menuliskan bahwa pemerintah pusat dan daerah juga telah menyediakan fasilitas isolasi yang baik dan berstandar WHO di banyak rumah sakit serta menjaga pintu masuk wilayah NKRI dengan Thermal scanner.

"Jangan lupa saling mendoakan agar kita dijauhkan dari marabahaya," tulis Gubernur Jawa Barat tersebut.

Pemerintah diminta perketat pengamanan di Bandara

Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah memperketat setiap pintu masuk Indonesia sebagai langkah pencegahan virus corona semakin meluas.

Saleh mengaku mendapatkan keluhan dari masyarakat melalui media sosial, di mana pemeriksaan di bandara tidak maksimal terhadap orang yang masuk ke Indonesia.

Baca: Reaksi Anies Baswedan, 2 WNI Positif Virus Corona, Bagaimana Jakarta Waspada? Ini Instruksinya

"Alat yang digunakan sangat manual sekali. Tentu ini harus diseriusi pemerintah, tidak boleh dianggap remeh. Komplain seperti itu adalah bagian dari kekhawatiran masyarakat," ujar Saleh kepada wartawan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

"Negara lain juga melakukan penjagaan ketat. Bahkan Arab Saudi pun sudah melarang penduduk negara-negara tertentu untuk umrah. Semestinya, Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama," sambung Saleh.

Sementara, terkait dua WNI yang terjangkit virus corona dan saat ini menjalani perawatan, Saleh meminta pemerintah diminta untuk bersungguh-sungguh menangani dua orang tersebut.

"Pemerintah harus membuktikan kalau Indonesia mampu merawat dan menyembuhkan mereka. Itu sejalan dengan pernyataan pemerintah selama ini," ujar Saleh.

Menurutnya, temuan dua WNI terjangkit virus corona dikhawatirkan akan menimbulkan kepanikan di masyarakat.

Baca: Dampak Virus Corona, MotoGP Qatar dan Thailand 2020 Diundur, Kejuaraan Dimulai April

Sehingga pemerintah perlu mengantisipasi agar masyarakat tetap tenang dan tetap bisa menjaga lingkungannya agar tidak terjangkit.

"Kemarin-kemarin, pemerintah menyatakan belum menemukan. Sekarang, sudah terbukti ternyata ada yang terinfeksi. Pekerjaan pemerintah tentu akan menjadi lebih banyak. Termasuk bagaimana menenangkan masyarakat sekaligus melakukan sosialisasi massif agar mereka terhindar dari virus berbahaya itu," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved