Sabtu, 4 Oktober 2025

Banjir di Jakarta

Ferdinand Kritik Pernyataan Anies: Air Hujan Dimasukkan ke Bumi bukan ke Laut, 'Logika Sesat'

Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean memberikan kritik tajam kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait penanganan banjir di ibu kota

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Kolase YouTube/Talk Show tvOne/Kompas TV
Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean (kiri), dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan). Ferdinand Hutahaean menyebut Gubernur Anies Baswedan mengalami sesat berpikir. 

"Terlebih dengan membangun opini dan statemen-statemen yang justru membuat kami menjadi bertanya-bertanya," ungkapnya.

Ferdinand kemudian menyinggung pernyataan Anies soal air hujan.

"Statemen pertama saya harus menyebut Anies ini sesat logika terkait air hujan," ujarnya.

"Beliau pernah menyatakan bahwa air hujan tidak untuk disalurkan di laut tetapi dimasukkan ke bumi," kata Ferdinand.

"Sampai sekarang saya tidak lihat upayanya, apa yang dilakukan untuk itu," imbuhnya.

Baca: Bela Anies, Geisz Chalifah Ungkap Penyebab Banjir Jakarta: Kita Puluhan Tahun Rusak Kota Ini

Lebih lanjut Ferdinand menjelaskan alasannya menyebut Anies sesat logika.

"Dari zaman Belanda dulu bahwa Hendrik van Breen sudah merencanakan banjir kanal barat," ujarnya.

"Zaman sutiyoso dibangun banjir kanal timur, dan Tuhan pun mencipatakan sungai mengalirkan air dari daratan ke laut," tegasnya.

Hal ini pun yang membuat politisi Partai Demokrat heran dengan pernyataan yang sempat dilontarkan oleh Anies ini.

"Nah kenapa Anies bisa berpikir bahwa ini semua sesat, salah, dan tidak boleh dialirkan ke laut," ungkapnya.

"Cara berpikirnya sesat juga terkait itu," imbuhnya.

Ferdinand mengakui bahwa tidak ada yang bisa menghentikan banjir di Jakarta untuk selamanya.

Baca: Soal Banjir Jakarta, Jawaban Sekda Bikin Najwa Shihab Heran: Jadi Ini Salahkan Hujan yang Turun?

"Banjir ini hanya bisa diminimalisir, tidak ada satupun yang bisa meng-nolkan banjir di Jakarta," ujarnya.

Namun banjir ini dapat diminimalisir dengan upaya-upaya penanggulangan banjir yang tepat.

"Tetapi apa yang harus di lakukan pertama adalah bereskan saluran air, normalisasi kali, bahkan kalau perlu kita harus nekat dan berani mengambil wilayah tertentu untuk dijadikan waduk," imbuhnya.

"Bebaskan lahannya bangun pemukiman flat ke atas untuk warga-warga yang ada disitu," kata Ferdinand.

Menurutnya itulah solusi yang harus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengatasi banjir.

"Kalau tanpa itu, manajemen tata kelola drainase percuma, Jakarta ini akan tenggelam," tegas Ferdinand. 

(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved