Virus Corona
DPR Perjuangkan Visa Jamaah Umrah Digratiskan Pemerintah Arab Saudi
“Kita akan bicara dengan kedutaan supaya yang sudah dapat visa karena lewat batas waktu itu nanti tidak bayar, gratis. Kami akan perjuangkan,” katanya
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ribuan jemaah asal Indonesia gagal berangkat umrah ke Arab Saudi setelah Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menghentikan sementara visa umrah demi mencegah virus corona.
Anggota Komisi VIII DPR, Iskan Qolbi Lubis mendorong Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kemenlu membuka komunikasi dengan Arab Saudi.
Baca: Mahfud MD Batal Umrah karena Larangan Sementara Arab Saudi: Kita Harus Taati untuk Kebaikan
Dia berharap Arab Saudi membuat kebijakan baru dengan memperpanjang visa umrah jemaah Indonesia yang gagal berangkat tanpa biaya (gratis).
“Kita akan bicara dengan kedutaan supaya yang sudah dapat visa karena lewat batas waktu itu nanti tidak bayar, gratis. Kami akan perjuangkan,” ungkap Iskan Qolbi dalam sebuah diskusi di Kawasan Wahid Hasyim, Jakpus, Sabtu (29/2/2020).
Iskan Qolbi sangat yakini Arab Saudi bakal memberikan kemudahan bagi jemaah Indonesia yang gagal berangkat untuk memperpanjang visa umrah.
Pasalnya penghentian sementara visa umrah merupakan kebijakan mendadak yang diambil Pemerintah Arab Saudi.
“Ini kan Saudi juga paham karena kebijakan dia. Kita usahakan, kita usahakan, insya Allah siap,” tambahnya.
Terpisah Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah, Joko Asmoro menyatakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah membuka komunikasi dengan Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta.
Namun, hingga saat ini Arab Saudi belum memberikan kepastian soal perpanjangan visa umrah.
Joko khawatir masa berlaku visa bagi jemaah umrah segera berakhir.
Baca: Arab Saudi Tangguhkan Perjalanan Umrah, Usaha Travel Diperkirakan Rugi 2 Triliun
Apalagi masa berlaku visa umrah hanya 15 hari terhitung sejak ditertibkan oleh Arab Saudi.
“Setelah 15 hari langsung harus diperpanjang lagi. Ini yang belum dapat. Apakah mati atau setelah reschedule boleh diextend atau diperpanjang lagi,” singkat Joko.
Bisa berdampak ke kejiwaan jemaah
Selain berdampak pada kerugian finansial, kebijakan pemerintah Arab Saudi yang melakukan penundaan sementara umrah sejak Kamis (27/2/2020) kemarin dinilai memberi dampak pula pada kejiawaan.
"Kalau saya hitung, kerugian terdampak dalam satu hari, 3 ribu jamaah bisa sekitar Rp 30 miliar. Ini bisa stress berat apalagi sudah hajatan, keluarga lepas sambil nangis. Ini kan berdampak besar pada kejiwaan," tutur Anggota Komisi VIII Fraksi PKS, Ikhsan Qolbu Lubis saat menjadi narasumber diskusi bertajuk "Mengukur Efek corona: Siapkah kita? " di Jl Wahid Hasyim, Jakpus, Sabtu (29/2/2020).
Baca: Kisah Jemaah Umrah Batal Berangkat karena Virus Corona, Ada yang Harus Kembali Lagi ke Indonesia
Ikhsan Qolbu merasa dampak kejiwaan harus dipikirkan.
Dia meminta para tokoh agama memberi penjelasan selama berniat umrah, batal berangkat pun sudah mendapat pahala.
"Ada jamaah di kampung saya, lebih pilih tinggal di Malaysia gak mau pulang ke Indonesia karena malu batal umrah. Ini perlu dijelaskan selama niat umrah, tidak jadi berangkat pahalanya sampai, Insyaallah," ungkapnya.
Baca: Virus Corona Ganggu Ekonomi, DJP Diminta Longgarkan Pajak Bagi UMKM
Terakhir, Iksan Qolbu meminta masyarakat memberi penguatan bukan lantas memberi tafsir lain atau dikaitan dengan klenik.
Dia menegaskan jika sudah ditakdirkan umrah, maka pada waktunya pasti akan umrah.
Menteri Agama diminta hati-hati bicara
Komisi VIII DPR RI Iskan Qolbi Lubis meminta Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi hati-hati berbicara soal kebijakan pemerintah Arab Saudi yang menghentikan sementara umrah atau ziarah untuk semua negara, termasuk Indonesia menyusul mewabahnya virus corona hingga ke Timur Tengah demi kesehatan umat.
"Menag jangan beri statmen berlebihan. Ini sudah urusan luar negeri. Arab Saudi itu sensitif, biar Menlu (Menteri Luar Negeri) yang bicara," ucap Iskan Qolbi saat menjadi narasumber diskusi bertajuk "Mengukur Efek Korona : Siapkah kita? ", di Jl Wahid Hasyim, Jakpus, Sabtu (29/2/2020).
Baca: Bertolak ke Surabaya, Presiden Joko Widodo Hadiri Pengukuhan Guru Besar KH Asep Saifuddin Chalim
Baca: Kemenlu Sebut 68 WNI Kru Kapal Diamond Princess Akan Tiba di Indonesia Minggu Besok
"Menag jangan asal ngomong, selama ini kan begitu, dia bahas yang cingkrang. Kalau urusan ini, saya minta Menlu yang bicara. Menlu sudah biasa diplomasi," tegasnya.
Terakhir Iskan Qolbi mengimbau pemerintah dalam waktu seminggu kedepan menjaga etika dengan memberikan waktu pemerintah Arab Saudi menyiapkan segala sesuatu berkaitan dengan antisipasi penanganan virus corona.
Baca: Liverpool Diambang Gelar Juara Liga Inggris, Berikut Sepuluh Rekor Fantastis yang Bisa Dipecahkan
"Biarkan Arab Saudi menyiapkan peralatan kesehatan, tempat isolasi. Karena tidak mungkin juga Saudi selamanya ditutup. Seminggu ini jangan tekan saudi. Mereka melakukan itu karena menekan dampak corona. Bayangkan orang berputar setiap satu menit disana lebih dari 30 ribu. Kalau tertular kan tidak terbayangkan," tambahnya.
Seperti diketahui, pemerintah Arab Saudi pada Rabu waktu setempat mengumumkan penghentian sementara waktu jamaah umrah untuk masuk ke Arab Saudi. Ada 22 negara termasuk Indonesia yang jamaahnya ditangguhkan masuk.
Selain itu Arab Saudi juga menghentikan masuknya warga negara ke Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan visa wisata, yang datang dari negara yang terkena wabah virus corona merujuk pada kriteria yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan terkait.
Aturan ini bersifat sementara dan masih terus dievaluasi oleh pemerintah Arab Saudi dengan melihat perkembangan yang ada.