Rabu, 1 Oktober 2025

Virus Corona

WN Tiongkok Positif Idap Corona Setelah Berlibur di Bali, Benarkah Indonesia Aman?

Seorang wisatawan asal Tiongkok, Jin positif mengidap virus corona setelah dirinya berlibur di Bali pada 2 Januari lalu. Benarkah Indonesia aman?

Kolase Tribunnewswiki/Muzzafar Kasim/Kementerian Kesehatan Malaysia/AFP/Wartakota
Warga China Dinyatakan Positif Corona Setelah Kunjungi Bali dan Naik Lion Air.(Kolase Tribunnewswiki/Muzzafar Kasim/Kementerian Kesehatan Malaysia/AFP/Wartakota) 

"Kita menggunakan kit-nya (alat) dari AS," beber Terawan seusai rapat di Kantor TNP2K, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).

Selain itu, ia menyebut pihaknya sejauh ini sudah bekerja sesuai standar internasional dalam melakukan proses pengecekan virus corona.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020)
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (Tribunnews.com/ Reza Deni)

Tak hanya peneliti Harvard, Terawan mempersilakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melihat proses pengecekan yang dilakukan di Indonesia dengan alat yang mereka miliki.

Baca: Dikirim ke China untuk Hindari Kebakaran Hutan Australia, Balita 18 Bulan Kini Terancam Virus Corona

"Kita terbuka kok, enggak ada yang ditutup-tutupi," ujarnya.

"Tapi kalau disuruh compare ke negara lain itu namanya ada MTA, material transfer agreement-nya."

"Tidak boleh material itu dibawa keluar, ada perjanjian luarnya," tutur Terawan.

Dinkes Bali: Tidak Mungkin Dia Terpapar di Bali

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui Dinas Kesehatan menegaskan, warga negara China yang disebut-sebut terdampak virus corona sepulang dari Bali tidak benar adanya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya berani mengatakan itu, karena warga negara China terkena virus corona setelah delapan hari berada di negaranya.

“Kalau terkait ada warga China yang pernah ke Bali, dan kemudian dia kembali dan positif, menurut asumsi saya dari perhitungan masa inkubasi dia positif (ketika) delapan hari meninggalkan Bali. Sehingga sudah di luar masa inkubasi (yang) antara 3 sampai 7 hari. Itu kemungkinan pertama,” kata Suarjaya saat ditemui di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Kamis (13/2/2020).

Terlebih kepulangan wisman tersebut sudah tanggal 28 Januari atau 16 hari yang lalu.

Kedua, jika warga China itu terkena virus corona di negaranya sebelum ke Bali, maka dipastikan akan menular pada orang sekitar.

Padahal, diakuinya hingga saat ini tidak ada orang yang ada di Bali terkena virus corona.

“Ini sudah hari ke-16 (sejak kepulangan wisman China), tidak ada kasus di Bali. Artinya tidak mungkin dia terpapar di Bali,” jelasnya.

Oleh karena itu, Suarjaya memprediksi, WNA China tersebut terpapar virus korona ketika sudah berada di negara, bukan saat berada dari Bali.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved