Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Jokowi Telepon Presiden China Xi Jinping Tawarkan Bantuan Tangani Virus Corona

Jokowi mengatakan telah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping melalui sambungan telepon membahas wabah virus Corona

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Biro Pers Setpres/Kris
Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Presiden RRT Xi Jinping usai melakukan pertemuan bilateral di sela forum internasional APEC di Port Moresby, Papua Nugini, Sabtu (17/11/2018) 

Namun otoritas disebut sedang mencoba untuk mementingkan semangat juang pada staf medis, terutama setelah kematian Li Wenliang yang terbunuh karena virus tersebut.

Di media sosial beredar skala infeksi di antara petugas medis di Wuhan.

ILUSTRASI - Sejumlah ahli memberikan penjelasan terkait apakah dikarantinya Wuhan bisa memperlambat wabah Virus Corona.
ILUSTRASI - Sejumlah ahli memberikan penjelasan terkait apakah dikarantinya Wuhan bisa memperlambat wabah Virus Corona. (Xinhua/Chen Jing)

Dikatakan per Januari saja sudah ada sekitar 500 kasus infeksi virus corona yang terkonfirmasi di kalangan staf medis.

Jumlah itu belum termasuk 600 kasus suspect (dicurigai).

Seorang narasumber dari salah satu rumah sakit besar di Wuhan berkata slide itu asli.

Angka-angka yang ditunjukkan di slide sejalan dengan angka yang diberikan oleh dua dokter lain di rumah sakit besar di Wuhan.

Mereka yang terinfeksi termasuk setidaknya 100 staf dari Rumah Sakit Wuhan Xiehe dan Rumah Sakit Renmin Universitas Wuhan, dengan masing-masing 50 kasus lagi dari Rumah Sakit Wuhan Number 1 dan Rumah Sakit Zhongnan.

Sebuah makalah penelitian yang diterbitkan oleh beberapa dokter dari Rumah Sakit Zhongnan dalam The Journal of American Medical Association, Jumat (7/2/2020) lalu mengatakan, setidaknya 40 pekerja medis telah terinfeksi.

Baca: WHO Tetapkan Nama Resmi Virus corona COVID-19, Ini Artinya

Spesialis medis mengatakan tingkat infeksi di antara staf dalah indikator penting yang membuktikan betapa mudahnya virus corona menular.

Seorang dokter dari sebuah rumah sakit besar di Wuhan, yang meminta identitasnya dirahasiakan, mengatakan bahwa perkembangan itu telah menyentuh semangat juang mereka.

Ia menambahkan bahwa banyak pekerja medis “hancur” ketika mereka melihat pemindaian CAT rekan-rekan yang telah terinfeksi.

"Itulah sebabnya kami telah meminta sumbangan lebih banyak dari pasokan medis, terutama pakaian pelindung," kata seorang dokter.

"Kami telah melihat banyaknya rekan medis yang jatuh sakit karena perlindungan yang tidak memadai."

Para dokter dan ahli medis mengatakan bahwa kekurangan alat pelindung, jam kerja yang panjang dan juga kurangnya kesadaran tentang betapa menularnya virus merupakan faktor utama dalam penyebaran.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved