Virus Corona
Dampak Virus Corona, Kemenhub Dorong Maskapai Nasional Manfaatkan Destinasi Wilayah Asia Barat
Staf Khusus Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, potensi wisata Asia Barat bisa menjadi pilihan di tengah mewabahnya virus corona.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, potensi wisata Asia Barat bisa menjadi pilihan di tengah mewabahnya virus corona di China.
Untuk itu, maskapai nasional diminta memanfaatkan penerbangan ke Asia Barat yakni India, Nepal, Pakistan, dan Maladewa.
Langkah itu, kata Adita, menjadi terobosan maskapai nasional mengantisipasi potensi hilangnya 2,7 juta penumpang.
"Karena Tiongkok cukup besar porsinya, kami dorong maskapai untuk bisa sediakan alternatif destinasi ke Asia Barat, termasuk Turki dan Australia," kata Adita saat konfrensi pers terkait Perkembangan Penanganan COVID-19 dan Lesson Learnt dari Singapura, di Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Jakarta, Rabu (12/2/2020).
Baca: Menkes Terawan Bantah Indonesia Tak Bisa Deteksi Virus Corona: Itu Namanya Menghina
Ia menilai, negara-negara tersebut bisa menjadi alternatif wisata dampak penundaan penerbangan ke China.
Adita juga meminta maskapai untuk memberikan potongan harga tiket penerbangan domestik.
Usulan itu diharapkan bisa mendorong wisatawan dalam negeri yang gagal berlibur ke China untuk mengeksplorasi wisata Indonesia.
"Garuda sudah lakukan program diskon sampai 30 persen untuk 10 hingga 12 Februari 2020. Ini salah satu cara untuk kompensasi bagaimana penumpang internasional batal ke Indonesia," jelasnya.
Jokowi Minta Kalkulasi Dampak Antisipasi Virus Corona Terhadap Perekonomian Indonesia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas bersama sejumlah Kementerian dan Lembaga membahas wabah virus Corona di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (4/2/2020).
Dalam rapat tersebut Presiden Jokowi meminta kalkulasi dampak dari antisipasi wabah virus Corona khususnya terhadap sektor perekonomian kepada jajarannya.
Untuk diketahui satu kebijakan yang diambil pemerintah dalam mengantisipasi wabah Corona yakni penghentian sementara fasilitas bebas visa dan visa on arrival bagi warga negara Cina.
Baca: Rocky Gerung Sebut Berkantornya Menteri Kesehatan di Natuna Sebagai Pencitraan
"Saya minta dikalkulasi secara cermat dampak dari kebijakan ini pada perekonomian kita, baik dari sektor perdagangan di sektor investasi, dan di sektor pariwisata dan terkait sektor perdagangan," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan Cina merupakan negara tujuan ekspor pertama Indonesia dengan pangsa pasar sekitar 16,6 persen dari total seluruh ekspor Indonesia.
Cina juga merupakan negara asal impor terbesar Indonesia.
Baca: Sekretaris Daerah Imbau Warga Natuna Kembali Beraktivitas Normal
Dengan adanya wabah virus corona membuat perekonomian Cina terganggu.
"Hal itu betul-betul harus diantisipasi dampak dari virus corona dan perlambatan ekonomi di RRT terhadap produk ekspor kita," katanya.
Jokowi meminta kementerian terkait untuk melihat ceruk ekspor baru, yakni kepada negara-negara yang selama ini mengimpor barang dari Cina.
Baca: Tempat Tidur WNI Di Hanggar Tempat Observasi Selalu Disemprot Desinfektan
Kondisi saat ini menurut Presiden menjadi momentum bagi industri substitusi impor di dalam negeri untuk meningkatkan produksi berbagai produk yang sebelumnya diimpor dari Cina.
Begitu pula dalam sektor pariwisata, Presiden meminta disiapkan langkah langkah kontijensi terutama untuk Bali dan Sulawesi Utara.
"Dua daerah yang selama ini banyak dikunjungi wisatawan dari RRT dan dalam jangka dekat dimanfaatkan peluang untuk menyasar pasar wisatawan mancanegara yang sedang mencari alternatif untuk destinasi wisata, karena batal berkunjung ke RRT," katanya.
Larang impor hewan hidup dari Cina
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan pemerintah menghentikan sementera impor hewan hidup dari Cina.
Tidak ada pengecualian hewan hidup jenis apapun dari Cina dilarang masuk ke Indonesia untuk sementara waktu.
"Keputusan bahwa kita dilarang mengimpor mengenai hewan-hewan yang hidup. Semua yang hewan hidup ya semuanya itu," ujar Agus Suparmanto usai Rapat Terbatas di Kantor Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Minggu (4/2/2020).
Baca: Muluskan Langkah Jadi Wakil Gubernur, Ahmad Riza Patria Sudah Kunjungi 6 Fraksi DPRD DKI Jakarta
Hewan hidup yang dimaksud di antaranya kura-kura, ular, dan lainnya.
Karena hewan-hewan tersebut berkaitan dengan virus Corona.
Sementara itu, untuk impor makanan jenis holtikultura tetap jalan.
"Hewan hidup itu yang semacam ada yang kura-kura, ular, dan reptil, itu nggak boleh. Itu berkaitan dengan virus," katanya.
Baca: Darurat Kesehatan Global Karena Virus Corona, Ini Kata Dubes Tiongkok
Agus mengatakan aturan tersebut akan segera diterbitkan dalam waktu dekat.
Sementara itu, untuk jangka waktu berlakunya aturan tersebut sangat bergantung pada perkembangan kondisi yang dinilai berdasarkan evaluasi.
"Sampai nanti dievaluasi kembali. Setelah presiden mengevaluasi kembali. Sifatnya sementara, tidak selamanya karena ini mengantisipasi saja," katanya.
Pemerintah Berhentikan Sementara Kebijakan Bebas Visa Bagi Turis Cina
Pemerintah mengambil langkah untuk menghentikan sementara fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrivals untuk warga negara Cina.
Pemberhetian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrivals dikhususkan bagi warga negara Cina yang bertempat tinggal di mainland Cina.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai menggelar rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (2/2/2020).
Baca: Ilmuwan China Temukan Kemungkinan Baru Penularan Virus Corona, Bisa Tertular Melalui Feses
"Kebijakan pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrivals untuk warga negara RRT (Republik Rakyat Tiongkok/ Cina) yang bertempat tinggal di mainland China untuk sementara dihentikan," kata Retno.
Retno pun tak menyebutkan sampai kapan kebijakan tersebut dilakukan.
Baca: Menkes Sebut Minimnya Informasi Kepada Warga Jadi Pemicu Penolakan Observasi WNI dari Cina di Natuna
Tentunya, Pemerintah masih akan terus memantau kondisi terkini hingga dinyatakan aman.
Retno juga mengatakan, pemerintah RI memberhentikan sementara penerbangan langsung dari Cina ke Indonesia atau sebaliknya mulai Rabu (5/2/2020) mendatang.
"Penerbangan langsung dari dan ke mainland RRT (Cina) ditunda untuk sementara mulai hari Rabu pukul 00.00 WIB," ujar Retno.
Pemerintah Larang Pendatang dari Cina Masuk dan Transit di Indonesia
Pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan penundaan penerbangan baik dari Cina ke Tanah Air ataupun sebaliknya mulai Rabu (5/2/2020).
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (2/2/2020).
"Penerbangan langsung dari dan ke Mainland RRT ditunda untuk sementara mulai hari Rabu pukul 00.00 WIB," kata Retno.
Baca: Jokowi Langsung Pimpin Rapat Terbatas Di Halim Perdanakusuma Sikapi Kepulangan 243 WNI dari Wuhan
Selain itu, Retno menyebut, seluruh pendatang yang sudah berada di Cina selama 14 hari dilarang untuk masuk atau melakukan transit di Indonesia.
Sikap itu diambil pemerintah Indonesia karena masa inkubasi virus corona yang diprediksi berlangsung selama 2 minggu.
Baca: Kemenlu RI: 237 WNI, 1 WNA, dan 5 Anggota Tim Aju KBRI Beijing Dipulangkan dari Cina
"Semua pendatang yang tiba dari mainland Cina dan sudah berada di sana selama 14 hari untuk sementara tidak diijinkan untuk masuk dan melakukan transit di Indonesia," ucap Retno.