Kamis, 2 Oktober 2025

Nur Cholis Jelaskan Penunjukan Jabatannya sebagai Plt Dirjen Bimas Katolik di Hadapan DPR

Ia menyatakan dirinya ditunjuk sebagai Plt Dirjen Bimas Katolik sudah melalui kajian dan aturan yang berlaku

Tribunnews.com/Chaerul Umam
Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VIII DPR, Senin (10/2/2020) 

"Kita setuju dengan lelang jabatan untuk mengisi Dirjen Bimas Katolik. Ini terobosan yang bagus untuk mencari Dirjen memiliki kinerja dan kemampuan menjalankan tugas, menciptakan komunikasi antara pemerintah, pihak KWI dan keuskupan," ujar Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini kepada Tribunnews.com, Senin (10/2/2020).

 

Romo Benny menjelaskan, tantangan Dirjen Bimas Katolik akan lebih berat karena harus meningkatkan kualitas katolisitas era digital.

Baca: Nur Cholis Beberkan Kronologi Penunjukan Dirinya Jadi Plt Dirjen Bimas Katolik

"Maka Dirjennya diharapan memiliki visi menjadikan Katolik 100 persen menjadi Indonesia," kata Romo Benny.

Selain itu menurut Romo Benny, Dirjen Bimas Katolik juga punya fokus kepada pendidikan sekolah calon pastor dan Universitas Katolik yang bermitra dengan pemerintah.

Baca: Corona Bikin Hampir Semua Indikator Perdagangan di BEI Memerah, Kecuali Frekuensi Transaksi

Karena itu, Dirjen Bimas Katolik yang baru harus memiliki visi dan kemampuan menjalin komunikasi dengan para uskup dan awam.

"Dibutuhkan Dirjen memiliki skill dalam hal penataan organisasi dan memiliki mental pelayanan Gereja," jelasnya.

Lelang jabatan dimulai minggu depan

Menteri Agama Fachrul Razi mengungkapkan alasan mengangkat Nur Cholis sebagai pelaksana tugas (plt) Direktur Bimbangan Masyarakat (Bimas) Katolik.

Penunjukkan tersebut sempat menimbulkan pro dan kontra lantaran Nur Cholis beragama Islam.

Fachrul Razi mengatakan penunjukkan tersebut lantaran pejabat eselon I di lingkungan Bimas Katolik hanya ada satu orang.

Sementara yang lainnya merupakan pejabat eselon II dan III.

Baca: Sinopsis Film Fast and Furious 6 Aksi Kembalinya Dominic, Tayang di GTV Malam Ini Pukul 21.00 WIB

Jadi tidak mungkin pengganti Dirjen Bimas Katolik sebelumnya yakni Eusabius Binsasi, diambil dari Ditjen Bimas Katolik.

"Tidak ada (eselon I beragama Katolik). Ya kan selevel, kan ada aturannya. Katakanlah tidak boleh jabatan jenderal kemudian diisi mayor," kata Fachrul Razi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/2/2020).

Untuk mengisi jabatan definitif tersebut, Fachrul Razi mengatakan Kementerian Agama akan menggelar lelang jabatan untuk posisi Direktur Bimas Katolik.

Baca: Kubu Mulfachri Protes Soal Pendaftaran Calon Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan

Dalam lelang jabatan itu, nantinya ada syarat harus beragama Katolik.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved