Virus Corona
Terkait Virus Corona, Moeldoko Pastikan Tidak Ada Penurunan Ekspor Impor Indonesia-Cina
Kepala KSP Moeldoko memastikan tidak ada penurunan jumlah impor dari Cina maupun ekspor ke Cina seiring mewabahnya virus corona
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko memastikan tidak ada penurunan jumlah impor dari Cina maupun ekspor ke Cina seiring mewabahnya virus corona.
Hal itu disampaikan Moeldoko saat menggelar rapat koordinasi (Rakor) tingkat menteri tekait pembentukan pusat informasi (media center) dan komunikasi penanganan dampak virus corona Gedung Bina Graha, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2020).
"Yang perlu diketahui publik adalah pertama, di pelabuhan tidak ada penurunan impor dan ekspor. Semua masih berjalan dengan baik," kata Moeldoko.
Baca: Alasan Mahalini Idol Punya Sebutan Khusus untuk Boneka Cicak Milik Nuca: Itu Random Banget
Moeldoko menyebut, pemerintah hanya melarang adanya impor hewan hidup dari Cina lantaran diduga bisa menularkan virus corona di Indonesia.
Selain itu, kata Moeldoko, pemerintah tetap memperbolehkan aktifitas ekspor-impor barang kargo dari dan ke Cina, baik melalui bandara maupun pelabuhan.
Baca: Penyebaran Virus Corona Bisa Lewat Lift, Ahli Sebut Ruang Terbatas Paling Berbahaya
"Jadi tidak ada masalah. Jadi yang dilarang dalam rapat terbatas kemarin adalah live animal, binatang hidup, tidak boleh masuk sini. Untuk barang, mesin, makanan, dan lain-lain boleh," katanya.
Awak Kapal Dari Cina Dilarang Masuk Pelabuhan Tanjung Priok
Guna mengantisipasi penyebaran virus corona, awak kapal dari Cina dilarang masuk Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Manager Corporate Affairs Jakarta International Container Terminal (JICT) Indira Lestari mengatakan pelarangan tersebut sudah dimonitor petugas terkait dalam hal ini Kantor Karantina Pelabuhan (KKP) serta Otoritas Pelabuhan untuk melakukan pengecekan di lapangan.
"(Mereka) mengecek bahwa para kru kapal, khususnya mereka yang baru datang dari kapal-kapal berbendera Tiongkok itu dipastikan tidak turun ke dalam pelabuhan," kata Indira, Kamis (6/2/2020).
Menurut Indira, kebijakan itu sudah berjalan sejak akhir Januari 2020 lalu.
Baca: Cerita Korban Wedding Organizer Bodong: Gemetar Lihat Tersangka, Sudah Menaruh Curiga Sejak Awal
Sementara untuk proses pengecekan ke JICT sebagai pengelola peti kemas, baru dilakukan beberapa hari terakhir.
"Benar-benar dijalankannya sekitar bulan lalu. Tiga hari yang lalu lah, KKP dengan Otoritas Pelabuhan dengan Kesyahbandaran ke JICT untuk memastikan itu sudah dijalankan," katanya.
Sementara itu, petugas KKP akan naik ke atas kapal untuk mengecek kesehatan awak kapal.