Sabtu, 4 Oktober 2025

Evakuasi 243 WNI Pakai Pesawat Berbadan Lebar, Langsung Kembali ke Indonesia Tanpa Harus Transit

Penjemputan 243 WNI di provinsi tersebut dipastikan dilaksanakan, Sabtu ini dengan pesawat berbadan lebar.

Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Vincentius Jyestha
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi 

Pemerintah melalui KBRI Beijing juga terus berkoordinasi dengan WNI di Wuhan untuk terus memantau kondisi fisik dan mental mereka.

"Sejak merebaknya kasus tersebut pihak KBRI, Menlu, Direktur Perlindungan WNI selalu berkoordinasi dengan setiap WNI di Provinsi Hubei. Terutama mereka yang berada di kota Wuhan yang memang di-lockdown," lanjut dia.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan, Kemenkes bersama Kementerian Luar Negeri dan pihak terkait telah menyiapkan sejumlah skenario untuk mengevakuasi warga negara Indonesia yang ada di Wuhan, China.

Skenario ini dibuat menyusul wabah virus corona yang merebak di Provinsi Hubei itu.

Setidaknya, ada dua skenario yang disusun pemerintah terkait rencana evakuasi WNI dari Wuhan. Pertama, yaitu mengevakuasi WNI keluar dari Hubei.

"Skenario pertama mengeluarkan mereka dari Hubei, kemudian menjemputnya di tempat yang ada, keluar dari Hubei," kata Anung di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis.

Skenario kedua ialah mengevakuasi WNI keluar dari China dan membawanya kembali ke Indonesia.

Jika dimungkinkan, Pemerintah Indonesia akan mendaratkan pesawat evakuasi di Wuhan untuk menjemput para WNI keluar dari China.

WNI Tersebar

Pemerintah telah memutuskan akan mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Provinsi Hubei, China.

Namun, menurut Ketua Ranting Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT) di Huazhong University of Science and Technology (HUST) Khoirul Umam Hasbiy ada persoalan yang bisa jadi kendala dalam proses evakuasi.

Salah satunya adalah keberadaan WNI yang kini masih tersebar di sejumlah kota di provinsi tersebut.

"Kendala kami saat ini adalah sebaran mahasiswa di kampus Hubei. Seperti diketahui Provinsi Hubei masih di lockdown, jadi agak susah untuk WNI berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Kita mau atur strateginya," kata Khoirul dalam keterangan tertulis.

Status lockdown atau tertutup diberlakukan Pemerintah China sejak 23 Januari lalu, menyusul penyebaran virus Corona jenis baru yang teridentifikasi berasal dari Kota Wuhan, ibu kota Hubei.

Khoirul menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan KBRI terkait rencana titik kumpul dan titik penjemputannya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved