Minggu, 5 Oktober 2025

Evakuasi 243 WNI Pakai Pesawat Berbadan Lebar, Langsung Kembali ke Indonesia Tanpa Harus Transit

Penjemputan 243 WNI di provinsi tersebut dipastikan dilaksanakan, Sabtu ini dengan pesawat berbadan lebar.

Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Vincentius Jyestha
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi 

Evakuasi WNI ini dilakukan karena munculnya virus Corona di Provinsi Hubei, tepatnya di Kota Wuhan, China.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya resmi mengumumkan status darurat dunia atas kasus virus corona yang terus menyebar ke luar China.

WHO telah menyatakan wabah virus Corona China sebagai darurat kesehatan global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).

Menurut WHO, PHEIC sebagai kejadian luar biasa (KLB) yang menjadi risiko kesehatan publik bagi negara lain melalui penyebaran penyakit internasional, serta memerlukan respons internasional yang terkoordinasi.

Selain virus corona Wuhan 2020, deklarasi PHEIC juga pernah digunakan lima kali pada saat flu babi (2009), polio (2014), Ebola (2014), virus Zika (2016), dan Ebola (2019).

Melansir dari South China Morning Post, korban jiwa akibat virus yang awalnya menyebar di Wuhan China tersebut sudah 213 hingga Kamis (30/1/2020) dengan 42 kasus terbanyak terjadi di Provinsi Hubei.

Dari 30 kematian baru yang dilaporkan, 30 di antaranya ada di Wuhan, dan merupakan pusat wabah menurut komisi kesehatan Hubei.

Hingga Kamis, 1.982 kasus baru telah dikonfirmasi terjadi di daratan China. Hingga Jumat (31/1/2020) pukul 09.18 WIB, total secara nasional terdapat 9.692 kasus terinfeksi Corona.

Baca: Pagi Ini Pesawat Airbus 330 Batik Air Jemput Ratusan WNI di Wuhan

Baca: Bandara Ngurah Rai Sediakan Jalur Khusus untuk Penumpang dari China

Ini melebihi epidemi SARS pada 2002-2003 yang menewaskan 774 orang di seluruh dunia.

Retno mengatakan proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang tertahan di Provinsi Hubei, China, akibat wabah virus Corona telah memasuki tahap akhir.

Pesawat akan diberangkatkan ke lokasi dalam waktu kurang dari sehari.

Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menyatakan, pemerintah belum memutuskan akan menggunakan pesawat sipil atau TNI untuk mengevakuasi WNI di Wuhan, China Evakuasi ini diketahui untuk memulangkan WNI ke Indonesia pasca merebaknya Virus Corona di China.


"Tadi pagi saya juga sudah berbicara dengan Panglima TNI. Beliau mengatakan siap kalau memang TNI dikerahkan untuk menjemput, tapi belum ada keputusan apakah akan memakai pesawat TNI atau pesawat sipil," ujar Fadjroel di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Fadjroel mengatakan, pemerintah akan memutuskan hal tersebut melalui rapat terkait ke depan. Rapat tersebut sekaligus akan memutuskan waktu evakuasi dimulai.

Ia menambahkan, sejak Presiden Joko Widodo memutuskan mengevakuasi 243 WNI di Wuhan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, dan seluruh pihak terkait terus berkoordinasi untuk mematangkan rencana tersebut.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved