Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

BREAKING NEWS, Lokasi Karantina WNI yang Dievakuasi dari China Berada di Natuna Kepulauan Riau

Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan dievakuasi dari China dikabarkan akan langsung menjalani masa karantina selama 14 hari sesampainya di Indonesia

Editor: bunga pradipta p
Foto: SCMP/AFP
Rumah sakit di Wuhan dan kota-kota tetangga Wuhan memohon pasokan medis dalam kritik terhadap kepemimpinan lokal tumbuh. 

TRIBUNNEWS.COM - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan Natuna telah dipilih sebagai lokasi karantina Warga Negara Indonesia (WNI) setelah dipulangkan dari China.

Hal itu disampaikan Hadi Tjahjanto saat melepas tim evakuasi yang berangkat ke Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (1/2/2020).

"TNI mendukung proses pemulangan WNI dari Wuhan menuju Indonesia dengan memberikan sarana dan prasarana untuk mendukung protokoler kesehatan," ungkapnya dilansir siaran langsung Kompas TV.

"Yang kita harus penuhui kita memiliki tempat isolasi yang jauh dari pendukuk dan yang terbaik dan terpilih adalah wilayah Natuna," lanjutnya.

Sementara itu jumlah WNI yang akan dijemput di Kota Wuhan berjumlah 250 orang.

245 adalah WNI yang sebelumnya telah berada di Hubei dan 5 orang tim aju dari Indonesia.

Sebelumnya, lokasi karantina disebut oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto.

Ia menyebut lokasi karantina WNI dari China tidak akan berada di Jakarta.

Namun, karantina akan dilakukan di daerah Kepulauan Riau, antara Batam atau Natuna.

"Yang pasti kami tidak akan merencanakan untuk dibawa ke arah Jakarta, nantinya Batam atau Natuna," ungkapnya dalam siaran langsung Metro TV, Sabtu (1/2/2020).

Sekretaris Ditjen P2P Achmad Yurianto saat ditemui wartawan di Kantor Kemenkes, Jalan H.R Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2020).
Sekretaris Ditjen P2P Achmad Yurianto saat ditemui wartawan di Kantor Kemenkes, Jalan H.R Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2020). (KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari)

Achmad Yurianto mengungkapkan masyarakat untuk tidak terlalu mengkhawatirkan secara berlebihan.

Sebab, seluruh WNI yang nantinya dipulangkan kondisinya sehat.

"Ini bukan mengisolasi orang sakit. Mereka sehat, kami hanya perlu mengobservasi," ujarnya.

Achmad mengungkapkan jika mereka sakit, tidak akan mungkin bisa meninggalkan China.

"Kita meyakini bahwa mereka sudah melalui dua kali screening. Dari Wuhan screening, dari China juga screening," ungkapnya.

Sementara itu lama karantina yang harus dijalani WNI yang pulang dari China akan berlangsung selama dua minggu.

"Begitu sampai di Indonesia kita harus mengawasi selama 14 hari tersebut," ujarnya.

Para WNI yang pulang dari China juga telah menjalani isolasi, seperti di Wuhan.

"Di sana mereka sudah berada di asrama dan tidak berinteraksi dengan orang yang terkonfirmasi terkena corona," ujarnya.

Nantinya, para WNI ditempatkan pada satu lokasi karantina.

"Mereka bebas melakukan apapun, hanya kita batasi untuk melakukan kontak dengan orang lain," ujarnya.

Sementara itu komunikasi juga tidak dilarang.

Kemenkes juga disebut telah melakukan persiapan.

"Kita menyiapkan akomodasi baik kamar, kamar mandi, ruang makan, menu makan, harus kami siapkan dengan baik termasuk komunikasi," ujarnya.

Instruksi Evakuasi

Presiden Jokowi sebelumnya memberikan instruksi untuk melakukan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Evakuasi disebut akan dilakukan pada hari ini, Sabtu (1/2/2020).

Rencananya armada pesawat Batik Air akan diberangkatkan dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Sabtu (1/2/2020) siang.

Hal tersebut dibenarkan oleh Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro.

"Berangkat jam 12.00 WIB," kata Danang, Sabtu (1/2/2020) dilansir Kompas.com.

Kondisi asrama tempat mahasiswa asal Indonesia Alfi Rian Tamara tinggal di Wuhan, Cina
Kondisi asrama tempat mahasiswa asal Indonesia Alfi Rian Tamara tinggal di Wuhan, Cina (Dok. Alfi Rian Tamara)

Disebutnya, pesawat yang diberangkatkan adalah Airbus A330.

Sementara itu hingga Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan persiapan evakuasi sudah memasuki tahapan akhir hingga Jumat (31/1/2020) kemarin.

"Sesuai instruksi Bapak Presiden untuk dapat mengevakuasi WNI dari Wuhan secepatnya, saat ini penyiapan evakuasi WNI dari Wuhan sudah memasuki tahap akhir," ujarnya dilansir dari rilis resmi Kemenlu, Jumat (31/1/2020).

"​Pagi ini (Jumat), saya telah bertemu dengan Dubes RRT di Jakarta. Beliau telah menyampaikan clearance pendaratan dan pergerakan pesawat untuk evakuasi WNI dari provinsi Hubei," ujarnya.

Retno Marsudi juga mengungkapkan apresiasi pada pemeritah China.

"Dalam kaitan ini, kami ingin menyampaikan apresiasi kita atas kerja sama yang telah diberikan oleh otoritas RRT," ungkapnya.

Retno menyebut persiapan di Provinsi Hubei, khususnya di Kota Wuhan telah dilakukan.

"Siang ini (kemarin, red) saya telah bicara dengan tim aju dari KBRI Beijing yang telah memasuki provinsi Hubei. Persiapan di beberapa titik di Provinsi Hubei khususnya Wuhan saat ini sedang berjalan," ungkapnya.

Sementara itu dilansir dari SCMP, korban jiwa akibat virus yang awalnya menyebar di Wuhan China mencapai 259 korban hingga Sabtu (1/2/2020).

Sementara itu tercatat sudah ada 11.943 kasus virus corona.

(Tribunnews.com/Wahyu GP) (Kompas.com/Ihsanuddin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved