Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Jokowi Tugasi Menkes Terawan Awasi Virus Corona, Pastikan Tidak Ada Masyarakat Terjangkit

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan virus corona atau Coronavirus belum menyebar dan menjangkit penduduk di Indonesia.

Editor: Dewi Agustina
Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
Presiden Joko Widodo (Jokowi) di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/1/2020). 

Terawan pun mengimbau agar semua pihak dapat menyaring setiap informasi yang beredar.

Hal itu untuk menghindari adanya penyebaran informasi tidak benar alias hoaks yang hanya didasarkan pada asumsi, tanpa disertai bukti yang bisa dipertanggungjawabkan.

Selain itu, ia juga meminta semua pihak untuk berhati-hati dalam membuat pernyataan. Jangan sampai informasi yang diberikan melebihi wewenang yang dimiliki sehingga justru membuat kegaduhan di masyarakat.

"Itu kan bukan kapasitasnya untuk mengemukakan seputar virus dan sebagainya, kan kapasitasnya Menteri Kesehatan," kata dia.

Ia menegaskan, pemerintah akan terus memantau setiap perkembangan atas informasi kesehatan yang beredar di masyarakat. Hal ini untuk memberikan jaminan keamanan bagi semua anggota masyarakat.

KBRI Bentuk Satgas

Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing, China membentuk satuan tugas untuk melakukan pengecekan terhadap WNI di China.

Pembentukan satuan tugas ini dilakukan seiring merebaknya virus corona di Wuhan, salah satu kota di China.

"Ada juga satuan tugas (task force) yang dibentuk oleh KBRI di Beijing untuk mengecek kondisi mereka (WNI dan mahasiswa Indonesia) dari waktu ke waktu," ujar Faizasyah.

Menurut Faizasyah, Kemenlu saat ini terus mendata WNI, termasuk mahasiswa Indonesia yang berada di China. Khususnya bagi para WNI yang saat ini berdomisili di Kota Wuhan, tempat merebaknya virus corona.

Saat disinggung apakah sudah ada laporan adanya WNI di China yang terpapar virus ini, Faizasyah mengatakan belum ada.

"Belum ada (WNI Indonesia yang terpapar). Dan semoga tidak ada," ujar Faizasyah.

Berdasarkan informasi dari Komisi Kesehatan Nasional China, virus ini memiliki kemiripan seperti virus SARS dan MERS yang dapat mengakibatkan kematian bagi penderitanya.

Sementara Wakil Ketua Komisi IX DPR fraksi PKS Ansory Siregar meminta pemerintah melakukan langkah yang terukur dan terencana dalam mencegah masuknya wabah corona ke Indonesia.

Kata dia, ada potensi virus Corona masuk ke Indonesia karena Tiongkok memiliki perjanjian bebas visa dengan Indonesia.

"Indonesia harus mengantisipasi dan memonitor perkembangan virus tersebut. Sejauh ini belum ada kasus penyebaran virus Corona di Indonesia. Namun, potensi bahaya terus ada sebab Indonesia memiliki perjanjian visa bebas dengan Tiongkok sehingga berpergian di kedua negara cukup mudah," kata Anshory.

Anshory menjelaskan menurut catatan, Indonesia memiliki 2500 mahasiswa di Tiongkok, di antaranya ada 428 mahasiswa dan 40 orang pelajar Indonesia di Wuhan.

Apalagi, jika otoritas Tiongkok gagal mengatasi penyebaran virus ini terutama saat dan setelah perayaan Imlek.

Pemerintah perlu memastikan mereka dalam keadaan aman dan dalam kondisi yang baik.

"Langkah mitigasi perlu dilakukan oleh seluruh otoritas terkait, penyebarannya kini sudah menjalar ke beberapa negara yang dekat dengan Indonesia. Temuan terbaru di Thailand sudah dua orang dan satu di Singapura," ujar politikus asal Sumatera Utara ini.

Terpisah, Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani meminta pemerintah segera mengeluarkan travel warning ke kota Wuhan, China terkait wabah virus Corona.

Sehingga menurutnya mewabahnya virus yang mematikan itu bisa diantisipasi.

"Pemerintah segera mengeluarkan travel warning pada masyarakat untuk tidak bepergian di tempat kota yang jadi asal virus corona. Mungkin tidak perlu seluruh wilayah negara itu (China) tapi di tempat virus corona itu mewabah, kita harus mengeluarkan travel warning yang agak keras sehingga warga Indonesia tidak mendatangi wilayah tersebut. Untuk menghindari terjangkitnya wabah tersebut,"katanya di Kompleks Parlemen, Senayan.

Selain travel warning pemerintah juga menurut Muzani perlu menghentikan sementara pengiriman unggas dan buah dari kota Wuhan. Hal itu sebagai bentuk antisipasi, karena belum diketahui secara pasti cara penularan virus tersebut.

"Mestinya itu harus bebas dari semua virus dan kalau untuk melakukan pencegahannya segala macam jenis ya, bisa unggas dan buah dari kota tersebut, dihentikan sementara untuk selanjutnya dievaluasi," katanya. (Tribun Network/yud/sen/fia/mam/fik/rez)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved