Banjir di Jakarta
Anies Baswedan Siapkan 478 Pompa Air untuk Antisipasi Banjir: Bisa Dikatakan 99% Berfungsi
Anies Baswedan menyampaikan, apa saja antisipasi yang akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap kemungkinan banjir yang terjadi.
Persiapan Pompa Mobile
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta telah menyiagakan sejumlah pompa mobile di pesisir Jakarta untuk mengantisipasi terjadinya banjir rob.
"Jadi, pompa mobile kami itu digerakan ke sekitar pesisir untuk membantu bila ternyata muncul rob sehingga bisa dialirkan," ujar Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (8/1/2020), dikutip dari Kompas.com.
Anies Baswedan mengatakan, jajarannya sudah menempatkan pompa-pompa mobile di titik-titik yang statusnya waspada mulai Rabu (8/1/2020).
Menurutnya, pompa mobile disiapkan karena Pemprov DKI Jakarta harus mengelola air rob tersebut.
"Karena limpahan sifatnya air, maka kami kelola airnya. Jadi itulah sebabnya disiapkan pompa-pompa mobile berada di sekitar pesisir pantai," kata Anies.

Pemprov DKI Akui Pompa Air Terendam
Sementara, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Juaini Yusuf mengaku, ada sejumlah pompa air yang terendam saat banjir Jakarta awal 2020 ini.
Sehingga, mengakibatkan sejumlah mesin tersebut tak berfungsi sehingga tak mampu menguras dan mengurangi volume air.
Ia memperkirakan ada 10 lokasi pompa tersebut yang terendam.
Namun SDA belum memastikan jumlah keseluruhan yang terendam.
Menurutnya, pompa stasioner tersebut berada di pemukiman warga yang terdampak banjir cukup tinggi.
"Kalau yang kerendam ada sekitar 10 lokasi, termasuk di Teluk Gong. Satu rumah pompa itu variasi ada yang empat unit, ada yang dua, tergantung," kata Juaini di Balairung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2020), dikutip dari Kompas.com.
Juaini menambahkan, pompa tak bisa dipaksakan beroperasi saat banjir karena bisa mengakibatkan kerusakan.
"Namanya air sudah meluap, lalu masuk ke lokasi pompa kita kan kita harus lakukan pengamanan juga."
"Akhirnya pompa kerendam. Kalau pompanya tetap kita paksakan beroperasi, akhirnya jadi merusak pompa," jelasnya.
Meski sempat terendam, Juani menegaskan pompa tersebut bisa digunakan kembali karena saat ini lokasi pompa tersebut sudah kering.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Nursita Sari/Ryana Aryadita Umasugi)