Jumat, 3 Oktober 2025

Banjir di Jakarta

Anies Baswedan Siapkan 478 Pompa Air untuk Antisipasi Banjir: Bisa Dikatakan 99% Berfungsi

Anies Baswedan menyampaikan, apa saja antisipasi yang akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap kemungkinan banjir yang terjadi.

Tribunnews.com/ Danang Triatmojo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan, apa saja antisipasi yang akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap kemungkinan banjir yang terjadi nantinya.

Anies Baswedan mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan berbagai antisipasi sebelumnya.

Antisipasi tersebut agar banjir di Jakarta yang terjadi pada awal 2020 sebelumnya tak akan terulang kembali.

"Antisipasi ke depan sudah kita lakukan sejak kemarin-kemarin," kata Anies Baswedan, dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (11/1/2020).

Menurutnya, hal pertama yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta yaitu memastikan pompa air sebanyak 478 bisa berfungsi.

"Pertama, memastikan pompa itu berfungsi, kita ada 478, pasti dalam pelaksanaan ada satu dua yang harus dikoreksi," kata dia.

"Sempurna? tidak, tapi bisa dikatakan, 99 persen berfungsi," jelas Anies.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Kantor Lurah Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, Minggu (15/12/2019).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Kantor Lurah Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, Minggu (15/12/2019). (KOMPAS.com/NURSITA SARI)

Anies pun membantah kabar sebelumnya yang menyebut, penyebab banjir di Jakarta akibat pompa air yang tidak dikelola dengan baik.

"Jika kemarin tidak dilakukan pengelolaannya dengan rapi, yang tergenang bukan hanya 15 persen, yang tergenang bisa jauh lebih luas," ujarnya.

Selain itu, Anies juga berharap, hujan yang terjadi selanjutnya, tak sederas pada Selasa (31/12/2019) lalu.

"Kita berharap hujannya tidak terlalu deras," imbuhnya.

Lalu, Anies pun mengatakan, pengelolaan dari Pemprov DKI Jakarta terkait antisipasi banjir sudah siap.

"Pengelolaan dari sisi kita, kita siap," tambah Anies.

Sehingga, jika nantinya Jakarta kembali dilanda banjir, Pemprov DKI Jakarta akan bertanggung jawab untuk penanggulangannya.

"Bila terjadi bencana, sampai terkena banjir, Pemprov akan tanggung jawab, kita fasilitasi untuk recovery," ungkap Anies.

Persiapan Pompa Mobile

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta telah menyiagakan sejumlah pompa mobile di pesisir Jakarta untuk mengantisipasi terjadinya banjir rob.

"Jadi, pompa mobile kami itu digerakan ke sekitar pesisir untuk membantu bila ternyata muncul rob sehingga bisa dialirkan," ujar Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (8/1/2020), dikutip dari Kompas.com.

Anies Baswedan mengatakan, jajarannya sudah menempatkan pompa-pompa mobile di titik-titik yang statusnya waspada mulai Rabu (8/1/2020).

Menurutnya, pompa mobile disiapkan karena Pemprov DKI Jakarta harus mengelola air rob tersebut.

"Karena limpahan sifatnya air, maka kami kelola airnya. Jadi itulah sebabnya disiapkan pompa-pompa mobile berada di sekitar pesisir pantai," kata Anies.

Petugas Dinas Sumber Daya Air (SDA) Aliran Tengah melakukan pengecekan mesin pompa air di Rumah Pompa Waduk Pluit, Jakarta Utara, Rabu (8/1/2020). Waduk Pluit seluas 80 hektar yang melayani 13 Kali di wilayah DKI Jakarta tersebut menyediakan 10 pompa air dengan luas layanan 2400 hektar guna mengantisipasi banjir dikawasan pusat pemerintahan dan dan pusat ekonomi di Ibu kota. Tribunnews/Jeprima
Petugas Dinas Sumber Daya Air (SDA) Aliran Tengah melakukan pengecekan mesin pompa air di Rumah Pompa Waduk Pluit, Jakarta Utara, Rabu (8/1/2020). Waduk Pluit seluas 80 hektar yang melayani 13 Kali di wilayah DKI Jakarta tersebut menyediakan 10 pompa air dengan luas layanan 2400 hektar guna mengantisipasi banjir dikawasan pusat pemerintahan dan dan pusat ekonomi di Ibu kota. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Pemprov DKI Akui Pompa Air Terendam

Sementara, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Juaini Yusuf mengaku, ada sejumlah pompa air yang terendam saat banjir Jakarta awal 2020 ini.

Sehingga, mengakibatkan sejumlah mesin tersebut tak berfungsi sehingga tak mampu menguras dan mengurangi volume air.

Ia memperkirakan ada 10 lokasi pompa tersebut yang terendam.

Namun SDA belum memastikan jumlah keseluruhan yang terendam.

Menurutnya, pompa stasioner tersebut berada di pemukiman warga yang terdampak banjir cukup tinggi.

"Kalau yang kerendam ada sekitar 10 lokasi, termasuk di Teluk Gong. Satu rumah pompa itu variasi ada yang empat unit, ada yang dua, tergantung," kata Juaini di Balairung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2020), dikutip dari Kompas.com.

Juaini menambahkan, pompa tak bisa dipaksakan beroperasi saat banjir karena bisa mengakibatkan kerusakan.

"Namanya air sudah meluap, lalu masuk ke lokasi pompa kita kan kita harus lakukan pengamanan juga."

"Akhirnya pompa kerendam. Kalau pompanya tetap kita paksakan beroperasi, akhirnya jadi merusak pompa," jelasnya.

Meski sempat terendam, Juani menegaskan pompa tersebut bisa digunakan kembali karena saat ini lokasi pompa tersebut sudah kering.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Nursita Sari/Ryana Aryadita Umasugi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved