Kamis, 2 Oktober 2025

Komandan Pasukan Elit Iran Tewas

Pengamat Terorisme Sebut Memanasnya Hubungan Iran dan Amerika Tak Bakal Ganggu Keamanan di Indonesia

Pengamat terorisme Al Chaidar mengatakan memanasnya hubungan Iran dan Amerika tidak akan berdampak terhadap gangguan keamanan di Indonesia.

Editor: Adi Suhendi
The Sun
Bendera merah telah berkibar di Iran. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hubungan Iran dan Amerika Serikat (AS) memanas akibat tewasnya Jenderal Iran Qasem Soleimani.

Pengamat terorisme Al Chaidar mengatakan memanasnya hubungan Iran dan Amerika tidak akan berdampak terhadap gangguan keamanan di Indonesia.

Al Chaidar kelompok-kelompok Iran yang ada di Indonesia tidak akan melakukan tindakan yang bersifat teroris karena tidak memiliki motif teologis yang kuat.

Baca: Dituduh Ngemis Liburan ke AS Cuma Dibayar Postingan Instagram & Youtube, Atta Halilintar Meradang

Berbeda dengan kelompok Sunni yang memiliki motif teologis yang kuat.

"Kelompok-kelompok yang berasal dari Iran umumnya beraliran Syiah dan mereka umumnya tidak militan seperti kelompok-kelompok Sunni," kata Al Chaidar saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (5/1/2019).

Minta semua pihak menahan diri

Terbunuhnya Jenderal Iran Qassem Soleimani karena serangan rudal Amerika Serikat, Jumat (3/1/2020), memicu kemarahan besar Tehran.

Kabar tersebut kemudian memunculkan perang dunia ketiga sebagai trending topic di media sosial.

Terkait hal itu, Indonesia menyerukan semua pihak menahan diri agar tidak memperburuk situasi yang ada.

Demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun, Minggu (5/1/2019).

"Indonesia prihatin dengan eskalasi situasi yang terjadi di Irak. Kami meminta semua pihak untuk menahan diri dari tindakan yang dapat memperburuk situasi," tulis rilis tersebut.

Baca: Hubungan Iran dan AS Memanas Setelah Qasem Soleimani Terbunuh, KBRI Tehran Imbau WNI Jauhi Keramaian

Baca: MUI Kutuk Pembunuhan terhadap Jenderal Qasem Soleimani

Baca: Bunuh Jenderal Iran, Presiden Donald Trump Didemo Rakyat Amerika

Pemerintah juga menghimbau warga negara Indonesia (WNI) di Irak untuk selalu meningkatkan kewaspadaan.

Jika memerlukan informasi atau bantuan, WNI dapat menghubungi Hotline KBRI Baghdad +9647500365228.

Tercatat ada sekitar 850 WNI tinggal di Irak, yang sebagian besar merupakan mahasiswa, pekerja migran Indonesia (PMI) atau TKI, maupun WNI yang menikah dengan warga lokal.

Baca: Makin Panas, Tentara AS Serang Milisi Irak Dukungan Iran di Utara Baghdad

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved