Senin, 6 Oktober 2025

Banjir di Jakarta

Sempat Beda Pendapat dengan Anies Soal Banjir, Basuki Hadimuljono: Sungai Tetap Butuh Dilebarkan

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, sungai tetap butuh dilebarkan untuk atas banjir, pendapatnya itu bersilangan dengan Anies Baswedan.

Penulis: Inza Maliana
KOMPAS.COM/NURSITA SARI - Dok. Biru Komunikasi Publik Kementerian PUPR
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berselisih pendapat soal penanganan banjir di Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM - Banjir di Ibukota masih menjadi sorotan terkait peristiwa banjir.

Gubernur DKI Anies Baswedan juga menjadi sorotan karena beberapa pernyataannya soal pengendalian banjir.

Bahkan, ia sempat berbeda pendapat dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.

Hal itu diungkapkan saat mereka sedang bersama dalam konferensi pers di Kawasan Monas, rabu (2/1/2020).

Dikunjungi di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2020), Basuki menanggapi silang pendapat tersebut.

Menurutnya, metode penanganan banjir normalisasi atau naturalisasi hanya sebuah istilah.

Hal pokok menurut Basuki adalah sungai harus tetap dilebarkan.

Alasannya, supaya volume air yang dikirim dari hulu tidak tumpah melebihi batas tanggul sungai.

"Mau naturalisasi mau normalisasi sama semua. Sungai tetap butuh dilebarkan (supaya tidak banjir lagi)," kata Basuki.

Memang, satu di antara pemicu banjir di Jakarta adalah karena cuaca yang ekstrem.

Banjir diakibatkan debit air yang terlalu tinggi apalagi saat musim hujan.

“Pelebaran sungai supaya penampung air lebih banyak," papar Basuki.

Sementara itu, Basuki meanggapi 'debat' terkait metode pengelolaan sungai oleh Anies Baswedan.

Namun, ia mengaku tidak dididik untuk berdebat.

"Saya tidak mau debat. Saya tidak dididik untuk debat," ucap Basuki lagi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved