Kasus Novel Baswedan
Jokowi Ingatkan Jangan Ribut Melulu soal Kasus Novel Baswedan: Berikan Kesempatan Polisi Membuktikan
Presiden Jokowi menanggapi seusai ditetapkannya dua pelaku kasus penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.
Sementara itu Jokowi memberi apresiasi pada kinerja Polri yang berhasil menangkap dua tersangka.
"Ya ini kan peristiwa ini sudah dua tahun dan sekarang pelakunya sudah tertangkap. Kita sangat menghargai, mengapresiasi apa yang sudah dikerjakan oleh Polri," kata Jokowi.
Novel Baswedan Nilai Janggal
Sementara itu, Novel Baswedan merasa ada kejanggalan dalam penangkapan tersangka penyerangan dirinya.
"Seolah-olah penyerang ini melakukan inisiatifnya sendiri. Bukan suatu hal yang diorganisir," ujarnya, dilansir YouTube KompasTV.
"Yang kedua dikatakan motifnya dendam pribadi. Ini dua hal yang menurut saya kejanggalan," imbuh dia.
Menurut Novel Baswedan, Komnas HAM mengungkapkan kasus yang menyerangnya merupakan kasus yang sistematis dan terorganisir.
Juga berkaitan dengan pekerjaan Novel Baswedan sebagai Penyidik KPK.
"Komnas HAM mengatakan, serangan ini adalah sistematis dan terorganisir. Kok tiba-tiba ada cerita baru lagi, dikatakan bahwa ini masalah pribadi," ujar Novel Basedan.
Ia mengungkapkan kekhawatirannya tidak akan terungkapnya aktor intelektual di balik penyerangan.
"Saya khawatir justru ini malah mengecilkan yang membuat tidak pernah diungkap aktor intelektualnya," ujarnya.
Tuntaskan Kasus
Sementara itu pengacara Novel Baswedan, Saor Siagian, meminta polisi untuk menuntaskan kasus penyerangan Novel Baswedan ini.
Jika tidak dituntaskan, Saor Siagian menyebut nama baik polisi akan terpuruk.
Diketahui, sudah dua tahun lebih kejadian penyerangan Novel, kepolisian baru saja menetapkan tersangka.