Sabtu, 4 Oktober 2025

Penghapusan Ujian Nasional

Pengamat Sebut Penghapusan Ujian Nasional Tak Sejalan dengan Janji Jokowi - Ma'ruf Amin

"Kebijakan (penghapusan UN) tak ada dalam janji kampanye Jokowi - Maruf Amin," katanya

Warta Kota/henry lopulalan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (tengah) mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Rapat kerja tersebut membahas sistem zonasi dan Ujian Nasional (UN) tahun 2020, serta persiapan pelaksanaan anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020. Warta Kota/henry lopulalan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebijakan penghapusan Ujian Nasional dinilai tak sejalan dengan janji kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Maruf Amin.

Hal ini diungkap oleh pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta Ujang Komarudin.

Baca: Belasan Ribu Guru di Jember Sepakat Ujian Nasional Dihapus

Ujang mengatakan janji menghilangkan Ujian Nasional justru diberikan oleh rival Jokowi - Maruf Amin kala itu, yakni Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

"Kebijakan (penghapusan UN) tak ada dalam janji kampanye Jokowi - Maruf Amin. Justru menghilangkan UN itu adalah kampanyenya Prabowo-Sandi ketika debat capres dan cawapres," ujar Ujang, ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (14/12/2019).

Ujang mengaku heran lantaran janji tersebut diberikan oleh paslon lain, namun justru dieksekusi oleh Jokowi - Maruf Amin melalui kabinetnya.

Menurutnya UN sendiri masih dinilai penting dan diperlukan oleh generasi penerus bangsa Indonesia.

Sebab, kualitas para anak muda tersebut tak akan mampu terlihat apabila tidak dengan diuji.

"UN itu sangat penting dan masih diperlukan. Bagaimana kita ingin bisa melihat kualitas murid jika UN-nya tidak ada. Dan pengganti UN pun bukan ujian diakhir masa sekolah murid-murid," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan dukungannya terkait penggantian Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter pada 2021 mendatang.

Menurut Jokowi, pada program asesmen itu yang menjadi sasarannya adalah sekolah dan para guru.

Hal tersebut Jokowi sampaikan setelah meresmikan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek, Kamis (12/12/2019).

"Sudah tidak ada UN lagi nanti di 2021, akan diganti dengan yang namanya Asesmen Kompetensi. Artinya yang di-asesmen nanti adalah sekolah, yang di-asesmen nanti guru-guru," ujar Jokowi, Kamis (12/12/2019).

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan, program survei karakter akan dijadikan pemerintah untuk mengevaluasi pendidikan Indonesia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved