Kamis, 2 Oktober 2025

Kaleidoskop 2019

Kaleidoskop 2019: 4 Berita Nasional Terpopuler April, Quick Count Pilpres hingga Pemindahan Ibu Kota

Kita saat ini sudah berada di penghujung tahun 2019, ini rangkuman 4 berita nasional terpopuler yang terjadi di April 2019.

Penulis: Nuryanti
Editor: Miftah
TRIBUN/BIRO PERS/AGUS SUPARTO
Presiden terpilih Joko Widodo. TRIBUN/BIRO PERS/AGUS SUPARTO 

TRIBUNNEWS.COM - Kita saat ini sudah berada di bulan Desember, yang menjadi penghujung tahun 2019.

Tidak terasa kita sudah menghadapi banyak peristiwa politik yang terjadi di 2019 ini.

Mengingat 2019 menjadi tahun diselenggarakannya pemilihan presiden, yang mencalonkan pasangan Jokowi-Maruf berhadapan dengan Prabowo-Sandi, Rabu (17/4/2019).

Setelah ditentukan bahwa pemenangnya adalah pasangan Jokowi-Maruf, berita nasional di Indonesia tetap menghadirkan ceritanya.

Berikut Tribunnews rangkumkan, 4 berita nasional terpopuler yang terjadi di April 2019:

1. Prediksi Pemenang dari hasil Quick Count Pemilihan Presiden 2019 

Peringkat teratas berita politik pada April 2019 adalah proses hitung cepat yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei.

Pada hari pemungutan suara, 17 April 2019 lalu, lembaga survei sudah mengeluarkan prediksi pasangan Jokowi-KH Maruf Amin, yang memperoleh sekitar 54-55 persen suara.

Sedangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno diprediksi oleh lembaga yang melakukan quick count, akan memperoleh suara sekitar 43-44 persen.

Komisi Pemilihan Umum juga menyediakan situs resmi perhitungan real count Pemilihan Presiden 2019 melalui kpu.go.id.

Baca: Kaleidoskop 2019: 6 Berita Politik Terpanas Tahun Ini, Surat Suara Tercoblos hingga Demo Mahasiswa

Baca: Kaleidoskop 2019: 4 Berita Populer Februari 2019, Debat Capres Soal Unicorn hingga Doa Neno Warisman

ILUSTRASI - Kolase hasil quick count sejak 2009
ILUSTRASI - Kolase hasil quick count sejak 2009 (ISTIMEWA)

2. Beredar Prediksi Nama Kabinet Jokowi-Maruf Amin

Sebelum pelantikan Jokowi-Maruf Amin pada 20 Oktober 2019 lalu, sudah mulai beredar kabar susunan kabinet Jokowi-Maruf.

Dari daftar yang beredar, tersebar beberapa nama menteri yang sebelumnya menjabat sebagai menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK 2014-2019.

Beberapa nama yang masuk dalam daftar kabinet tersebut adalah para tokoh yang turut mendukung dan memenangkan Jokowi-Amien.

Antara lain Erick Thohir, Mahfud MD, Yenny Wahid, Yusril Ihza Mahendra, Rosan Roeslani, Abdul Kadir Karding dan sebagainya.

Budi Karya Sumadi

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menanggapi soal kemungkinan dirinya terpilih kembali menjadi menteri dalam jajaran kabinet Joko Widodo.

Saat dilontarkan pertanyaan tersebut, Budi sontak tertawa sambil berjalan menuju lift.

Dia mengaku tak ingin berkomentar terkait perandaian itu, dan hanya menyerahkannnya ke sang kuasa.

"Saya no comment. Itu jalan Allah sajalah," kata Budi saat ditemui di Hotel JS Luwangsa, Jakarta, Jumat (26/4/2019).

Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu pun tidak menjawab ketika ditanya bersedia atau tidak untuk mengemban jabatan menteri kembali.

"Pokoknya jalan Allah saja," ucapnya lagi.

Yasonna Laoly

Menkumham Yasonna Laoly, menanggapi ringan pertanyaan wartawan soal kemungkinan ditawari lagi untuk menjadi menteri Jokowi.

Yasonna hanya tertawa saat ditanyakan kemungkinan tersebut oleh awak media.

Politikus PDI Perjuangan ini hanya menyebut singkat bahwa keputusan itu masih belum terjadi.

"Itu nanti," tutur Yasonna di di Lapas Narkotika Klas IIA Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (27/4/2019).

Yasonna langsung masuk ke dalam mobil dinasnya tanpa memberikan keterangan lanjutan kepada awak media.

Nila Moeloek

Nila Moeleok yang kini bertugas menjadi Menteri Kesehatan mengaku sangat senang dengan profesi yang sedang dijalankannya ini.

“Untuk pekerjaannya saya senang, bagus sekali sebagai menteri ya,” ungkap Nila Moeleok saat ditemui di Rumah Berdaya, Bali, Rabu (25/4/2019).

Lalu apakah Nila Moeleok akan menerima jikalau nanti Jokowi kembali memimpin Indonesia dan memintanya menjadi kesehatan lagi?

Dari jawaban Nila Moeloek tersirat kalau ia tidak ingin lagi menjadi Menteri Kesehatan di periode berikutnya.

“(Hahaha) gantian kali ya. Mungkin ada orang yang lebih baik lagi kan bisa (haha),” ungkap Nila Moeleok saat ditemui di Rumah Berdaya Bali, Rabu (25/4/2019) lalu.

Susi Pujiastuti

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti hadir menjadi narasumber talkshow bertema: Perempuan Bisa Apa Dalam Mencegah Korupsi, Kekuatan Perubahan Inspirasi Perubahan.

Acara yang digelar Jumat (26/4/2019) di Gedung Lama KPK, Kav C1, Kuningan, Jakarta Selatan ini digelar dalam rangka perayaan HUT ke-5 gerakan Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) Sekaligus perayaan ‎Hari Kartini.

Di kesempatan tersebut, Menteri Susi ‎mengungkapkan akan sangat baik jika dunia memberikan kesempatan pada perempuan.

Dia meyakini, di tangan kaum perempuan, dunia bakal menjadi lebih baik.

"Data dari Bank Dunia, survei di 150 negara, didapatkan wanita lebih bisa dipercaya dari pada laki-laki. Ini karena wanita kerjanya itu lebih baik dan peduli.‎ Keadaan ini tidak menutup adanya pelaku korupsi wanita, tapi kan presentasinya kecil," ungkap Menteri Susi.

Menteri Susi juga bicara soal kontribusi perempuan di Parlemen yang masih sangat minim.

Di beberapa negara seperti Jerman, angka representasi perempuan di Parlemen Jerman jauh lebih tinggi dari pada di Indonesia.

Dia meyakini Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang sama untuk mewujudkan kontribusi perempuan di parlemen.

Yenny Wahid

Sebelumnya, Ketua Hubungan Luar Negeri PP Muslimat NU Yenny Wahid yang juga menjadi narasumber mengatakan seorang perempuan terlebih ibu punya hak luar biasa untuk menularkan nilai-nilai kebaikan pada anak.

‎Terlebih lagi dalam banyak penelitian, diungkap Yenny, ada korelasi langsung antara keterlibatan perempuan dengan tingkat korupsi rendah.

"Perempuan punya kemampuan lebih untuk memerangi korupsi. Perempuan harus aktif jadi agen perubahan. Ini terlibat betul efek luar biasa dari perempuan," tambah Yenny Wahid.

3. Cuitan Mahfud MD tentang People Power, Pemenang Pilpres, dan Real Count KPU

Mahfud MD yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko polhukam), pada April lalu turut membicarakan pendapatnya mengenai Isu People Power.

Tanggapan tersebut Mahfud MD berikan dalam cuitan-cuitan melalui akun twitternya resmi miliknya yakni @mohmahfudMD, Kamis (19/4/2019).

Dalam menanggapi Isu People Power tersebut Mahfud MD mengatakan jika masyarakat agar tidak resah.

"Jangan resah dengan isu2 people power."

"Jika people power diartikan sabagai gerakan rakyat secara bersama dan masif untuk melakukan perubahan maka Pemilu itu sendiri adalah people power yang sesungguhnya."

"People power tak hrs diartikan sbg gerakan fisik utk melawan yg kita anggap dzalim."  tulis Mahfud MD dalam akun resmi twitter tersebut.

Mahfud MD juga menuliskan hal yang berbeda mengenai pemenang Pilpres 2019.

Guru besar UII, Yogyakarta tersebut juga mengungkapkan jika saat ini belum ada secara resmi pemenang Pilpres di tahun 2019.

Ia mengatakan jika pemenang Pilpres 2019 masih melalui hitung manual yang dilakukan oleh KPU.

"Wahai Saudara" sebangsa dan setanah air."

'Ketahuilah, sampai saat ini blm ada pemenang Pilpres 2019 yang resmi."

"Hitung cepat dari pihak mana pun sekarang ini blm sah."

"Penentunya nanti adalah KPU melalui hitung manual yang bisa diawasi bersama."

Kendati demikian ia juga menambahkan jika semua pihak agar tetap tenang dan menunggu keputusan resmi dari KPU

"Sebaiknya semua pihak tenang, menunggu keputusan KPU." tulis Mahfud MD dalam cuitan di akun twitternya tersebut.

Tak hanya menanggapi dua hal diatas saja, Ia pun juga membahas mengenai Real Count KPU yang saat ini tengah berlangsung.

Ia juga sempat menyinggung mengenai hasil dari Quick Count yang dilakukan oleh sejumlah lembaga-lembaga survei.

"Hasil Quick Count dari berbagai lembaga survai masih harus dibuktikan pada perhitungan manual,"

"hasil real count dari kontestan juga belum mencakup seluruh TPS dari 811.000 TPS di seluruh Indonesia."

"Proses2 untuk menjamin kebenaran resminya juga masih berlangsung dan masih bisa kita kawal dengan ketat" pungkas Mahfud MD dalam sebuah cuitan di akun resmi twitternya tersebut.

Terlepas dari kedua hal tersebut, Mahfud MD memang dikenal masyarakat sebagai seorang yang bijak.

Ia kerap kali membagikan sebuah kabar-kabar yang berkaitan dengan hukum serta konstitusi.

Tak hanya itu saja, Mahfud MD juga kerap mengomentari berbagai persoalan politik yang terjadi di Indonesia.

Mahfud MD juga kerap bersafari politik dan menjadi narasumber dalam sebuah acara-acara penting.

Disisi lain melalui akun resmi twitternya tersebut, Mahfud MD banyak dikenal warganet karena wejangan hingga informasi yang ia bagikan.

4. Rencana Pemindahan Ibu Kota Indonesia

Presiden Joko Widodo memutuskan untuk memindahkan Ibu Kota ke luar pulau Jawa.

Hal itu diputuskan Jokowi dalam rapat terbatas terkait pemindahan Ibu Kota di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/4/2019).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, awalnya dalam rapat itu ada tiga alternatif yang ditawarkan ke Jokowi.

Pertama, Ibu Kota tetap di Jakarta tetapi daerah seputaran Istana dan Monas dibuat khusus untuk kantor-kantor pemerintahan, kementerian, dan lembaga.

Sehingga seluruh kawasan pemerintahan berada di satu tempat dan itu menciptakan efisiensi di dalam tugas koordinasi pemerintah.

Alternatif kedua, pusat pemerintahan pindah ke luar Jakarta, tetapi masih dalam radius sekitar 50-70 km dari Jakarta.

Alternatif ketiga adalah memindahkan Ibu Kota ke luar pulau Jawa, khususnya mengarah kepada kawasan tmur Indonesia

"Dalam rapat tadi diputuskan, Presiden memilih alternatif ketiga, yaitu memindahkan Ibu Kota ke luar Jawa. Ini barangkali salah satu putusan penting yang dilahirkan hari ini," kata Bambang.

Menurut Bambang, keputusan Jokowi itu diambil dengan mempertimbangkan agar Indonesia tidak Jawa sentris.

Diharapkan nantinya pertumbuhan ekonomi bisa merata di setiap wilayah.

Itulah keempat berita nasional terpopuler yang dirangkum oleh Tribunnews, yang terjadi pada April 2019.

(Tribunnews.com/Nuryanti/Apfia/Fahdi Fahlevi/Ria Anastasia/Theresia Felisiani/Umar Agus W)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved