Dirut Garuda Dipecat
Ulah 'Selir' Ari Askhara, Tak Diantar ke Rumah Sakit, Penanggung Jawab Garuda di Jepang Kini Jadi OB
Oknum 'selir' Ari Askhara meminta penanggung jawab Osaka untuk datang ke hotel dan mengantarnya ke rumah sakit, namun permintaannya ditolak.
TRIBUNNEWS.COM - Setelah ramai kabar penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton oleh Ari Askhara, kedekatan mantan Dirut Garuda Indonesia itu dengan oknum pramugari mencuat.
Bahkan, perbuatan oknum pramugari berinisial PNR tersebut diduga banyak merugikan pegawai lain.
Banyak anggapan Ari Askhara mengambil keputusan dan kebijakan yang merugikan pegawai karena menuruti oknum pramugari tersebut.
Satu perbuatan yang pernah dilakukan oknum pramugari tersebut adalah kemarahannya terhadap penanggung jawab Garuda di Osaka, Jepang, lantaran menolak untuk mengantar ke rumah sakit.
Buntut kemarahan oknum pramugari itu, mantan penanggung jawab Osaka tersebut kini dikabarkan menjadi office boy (OB) di Jakarta.
Hal itu diungkapkan pramugari senior Garuda, Yosephine Chrisan Ecclesia, dalam program iNews Sore yang ditayangkan di Youtube Official iNews, Senin (9/12/2019).

Kronologi
Yosephine menjelaskan kronologi bermula ketika terdapat penerbangan di Osaka, Jepang.
Oknum tersebut mengaku sakit ketika berada di hotel.
Ia pun meminta penanggung jawab Osaka untuk datang ke hotel dan mengantarnya ke rumah sakit.
"(Namun) penanggung jawab di Osaka tidak mau datang ke hotel untuk mengantar ke rumah sakit," ucapnya.
Yosephine menyebut harusnya dokter yang datang ke hotel untuk memeriksa.
"Seharusnya cuma telfon saja, baru penanggung jawab mengutus dokter untuk memeriksa di hotel," ucapnya.
Namun, berselang beberapa saat, penanggung jawab tersebut datang ke rumah sakit membawakan oknum tersebut sejumlah uang tunai.
Diduga, uang tunai tersebut merupakan instruksi dari Ari Ashkara.
"Mungkin penanggung jawab Osaka tersebut ditelfon AA, lalu datang ke hotel membawa uang cash, lalu si oknum tersebut marah."
"Dia bilang, kata-kata dari temen-temen, 'nanti bapak saya pindahkan ke Lannggur yang tidak ada sinyal ya bapak, bapak belum tau siapa saya'," ujar Yosephine.
Yosephine menyebut sebelumnya tidak pernah ada kejadian pramugari yang sakit dibawakan uang tunai.
"Dimana-mana dibawain dokter. Kalau dokter tidak bisa hadir maka penanggung jawab daerah membawa pramugari ke rumah sakit terdekat," ujarnya.
Penanggung Jawab Dipindah
Setelah kejadian tersebut, penanggung jawab di Osaka dicopot dari jabatannya.
Ia kemudian dipulangkan untuk dipindah ke Jakarta.
"Sekarang infonya (jadi) OB di Jakarta," kata Yosephine.
Menghilangkan Jadwal Awak
Selain tindakan tersebut, perilaku semena-mena oknum pramugari tersebut juga diungkapkan oleh pramugari Indonesia lain, Jacqualine.
Jacqualine menyebut perilaku oknum tersebut pernah berujung pada dihapusnya jadwal penerbangan Zaenal Muttaqin, yang juga menjabat Ketua Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI).
Hal itu diungkapkan Jacqualine dalam program iNews Sore yang ditayangkan di Youtube Official iNews, Senin (9/12/2019).

Bermula ketika Zaenal ditugasi sebagai Flight Service Manager (FSM) dalam penerbangan menuju Osaka, Jepang, bersama oknum tersebut.
"Tiba-tiba satu atasan kami mengatakan oknum ini tidak suka dengan Zaenal," ucapnya.
Hal itu dikarenakan sebelumnya Zaenal pernah memberikan kritikan pada oknum tersebut.
"Karena memang ada suatu masalah ketika Zaenal mengkritik tindakan dia, dia tidak suka dan saat itu chief mengatakan dia nggak suka ama lo, yaudah jangan terbang sama dia. Nanti schedule nya Zaenal nanti dihapus, dan memang benar, schedule-nya dihapus," ujarnya.
Padahal, direncanakan penerbangan menuju Osaka berlangsung selama empat hari.
Jacqualine menilai hal tersebut jelas melanggar aturan.
"Jelas (melanggar aturan), bayangkan schedule Osaka empat hari dihapus hanya karena oknum tersebut tidak suka dengan Zaenal."
"Itu jelas pelanggaran, hanya karena tidak suka, menghilangkan jadwal terbang," ucapnya.
Tanggapan Zaenal
Sementara itu penghapusan jadwal berdampak pada pendapatan Zaenal.
"Pastinya (mengurangi pemasukan)," ucap Zaenal.
Zaenal menyebut dirinya tidak ingin mempermasalahkan hal tersebut.
Dirinya ingin menjalin hubungan baik dengan Ari Askhara.
"Waktu itu saya mau mempermasalahkan, tapi karena kita ingin membina hubungan baik dengan Pak AA, yasudah saya pikir ini menjadi pelajaran ke depan," ujarnya.
Hal itu membuat Zaenal berusaha untuk tidak memberikan protes keras jika menemui hal-hal yang tidak sesuai dengan oknum tersebut.
(TRIBUNNEWS.COM/Wahyu Gilang Putranto)