Hari Antikorupsi Sedunia
Hari Antikorupsi Sedunia, Menkeu: Tidak Hanya Sampaikan Antikorupsi, Tapi Lakukan Langkah Konkret
Memperingati Hari Antikorupsi Sedunia, Sri Mulyani menuturkan untuk tidak hanya menyampaikan antikoruspi tetapi juga perlu melakukan langkah konkret.
Menurutnya, semua yang dikerjakan secara sekaligus tidak akan menyelesaikan masalah.
"Evaluasi-evaluasi seperti inilah yang harus kita mulai koreksi, mulai evaluasi. Sehingga betul-betul setiap tindakan itu ada hasilnya yang konkret bisa diukur," tuturnya.
Ia juga menuturkan soal perbaikan sistem di sebuah instansi setelah penindakan.
Jokowi memberi contoh, misal seorang gubernur di sebuah provinsi ditangkap.
Maka, setelah ditangkap seharusnya ada perbaikan sistem di pemerintah provinsi tersebut.
Ketua KPK Minta Maaf
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo meminta maaf dalam sambutannya, di hadapan para pejabat di Gedung Merah Putih KPK.
Permohonan maaf tersebut ia sampaikan berkaitan dengan masa jabatannya yang segera berakhir.
"Saya menyampaikan beberapa hari lagi pimpinan yang sekarang, akan meletakkan jabatan. Oleh karena itu, bapak, ibu, mohon maaf kalau sekiranya dalam empat tahun, kami menjalankan KPK, ada hal-hal tak berkenan di hati bapak, ibu," tutur Ketua KPK yang Tribunnews kutip dari Kompas.com.
Pria berusia 63 tahun tersebut menjelaskan tindakan yang dilakukan oleh KPK sama sekali bukan berdasarkan kepentingan pribadi.
Ia menegaskan, perbuatan KPK merupakan bagian dari tugas dalam memberantas korupsi.
Ketua KPK itu juga mendoakan agar harapan untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara yang sejahtera dapat segera terwujud.
Sejumlah pejabat pemerintah pusat yang hadir di peringatan Hari Antikorupsi tersebut di antaranya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri PAN-RB Thahjo Kumolo dan Menkominfo Johnny G. Plate.
Beberapa kepala daerah juga turut hadir dalam acara peringatan Hari Antikorupsi tersebut.