Minggu, 5 Oktober 2025

Ceramahnya Dianggap Hina Nabi, Gus Muwafiq Minta Maaf: Pertanyaan Milenial Tak Ada Juntrungannya

Gus Muwafiq menceritakan bahwa saat itu ada jemaah yang masih muda atau dari kaum milenial yang menanyakan tentang masa kecil nabi.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: bunga pradipta p
Instagram/@gus.muwafiq
Pendakwah KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq disebut sebagian kalangan telah menghina Nabi Muhammad SAW melalui ceramahnya di Purwodadi. Menghadapi tuduhan itu, Gus Muwafiq segera menyampaikan permintaan maaf serta klarifikasi melalui Instagram @gus.muwafiq, Senin (2/12/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Pendakwah KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq disebut sebagian kalangan telah menghina Nabi Muhammad SAW melalui ceramahnya di Purwodadi.

Menghadapi tuduhan itu, Gus Muwafiq segera menyampaikan permintaan maaf serta klarifikasi melalui Instagram @gus.muwafiq, Senin (2/12/2019).

Gus Muwafiq menceritakan bahwa saat itu ada jemaah yang masih muda atau dari kaum milenial yang menanyakan tentang masa kecil nabi.

Ia sempat melontarkan kalimat tentang cahaya atau nur dari Nabi Muhammad SAW serta kata 'rembes' dalam ceramahnya.

Meski mendapat tuduhan negatif, pendakwah kelahiran Lamongan ini mengaku senang sudah diingatkan.

"Saya Ahmad Muwafiq dengan senang hati saya banyak diingatkan oleh kaum muslimin dan warga bangsa Indonesia yang begitu cinta sama Rasulullah," ujar Gus Muwafiq.

Gus Muwafiq mengaku dirinya juga mencintai Nabi Muhammad SAW sehingga tuduhan terhadap ceramahnya itu adalah sebuah tantangan.

"Saya sangat mencintai Rasulullah, siapa kaum muslimin yang tidak ingin (bertemu) Rasulullah?" tuturnya.

"Akan tetapi saya sampaikan kemarin kalimat itu di Purwodadi, sesungguhnya adalah itulah tantangan kita hari ini," sambungnya.

Gus Muwafiq mengaku banyak kaum muda yang banyak bertanya mengenai agama, di antaranya bertanya tentang cahaya Rasulullah.

"Bahwa milenial ini selalu berdiskusi dengan saya tentang dua hal tersebut," kata Gus Muwafiq.

"Saya yakin dengan seyakin-yakinnya nur Muhammad itu memancarkan sinar, akan tetapi generasi sekarang banyak bertanya."

Ada jemaah yang penasaran mengenai sinar yang dipancarkan Rasulullah yang bagi Gus Muwafiq tidak bisa dijawab mudah dengan logika.

"Apakah sinarnya seperti sinar lampu dan semakin dijawab semakin tidak ada juntrungannya," kata Gus Muwafiq.

Kemudian Gus Muwafiq sempat menceritakan masa kecil Nabi Muhammad SAW saat bersama sang kakek.

Seperti anak kecil pada umumnya, Gus Muwafiq menyebut Rasulullah masih ingusan ketika masih kecil.

"Lantas kemudian terkait dengan kalimat rembes, rembes itu artinya dalam bahasa Jawa, punya umbel (ingus), tidak ada lain," terang Gus Muwafiq.

"Bahasa saya, rembes itu umbelen gitu, ini terkait juga dengan pertanyaan biasanya," sambungnya.

"Apakah anak yang ikut dengan kakeknya, ini kan bersih, karena kakek biasanya saking cintanya sama cucu, sampai cucunya kadang apa-apa juga boleh."

"Hal itu saja yang sebenarnya."

Gus Muwafiq sekali lagi menegaskan dirinya senang sudah diingatkan lantaran ia juga menghargai Nabi Muhammad SAW seperti umat muslim yang lain.

"Nah sekarang alhamdulillah, saya diingatkan, terima kasih. Dan demi Allah tidak ada sedikit pun saya menghina Rasulullah," tegasnya.

"Saya dari kecil dididik untuk menghargai Rasulullah."

Gus Muwafiq menyebut pertanyaan-pertanyaan milenial memang menjadi tantangan lantaran mereka selalu ingin mencari jawaban yang lengkap.

"Ini bukan masalah keyakinan, ini tantangan, kita sering ditantang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan milenial yang kadang kita sendiri sudah enggak tahu jawabannya," aku Gus Muwafiq.

"Karena mereka sudah enggak percaya dengan jawaban-jawaban kita," sambungnya.

Gus Muwafiq minta maaf atas kalimatnya yang dianggap terlalu lancang oleh sebagian kaum muslim.

"Untuk seluruh kaum muslimin di Indonesia, apabila kalimat ini dianggap terlalu lancang, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," ujar Gus Muwafiq.

"Tidak ada maksud menghina, mungkin hanya inilah cara Allah menegur agar ada lebih adab terhadap Rasulullah dengan kalimat-kalimat yang sebenarnya sederhana tapi beberapa orang menganggap ini kalimat yang cukup berat."

"Kepada seluruh kaum muslimin, saya mohon maaf," pungkasnya disertai salam penutup.

 (Tribunnews.com/Ifa Nabila)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved