Komisi I DPR Sebut Kehadiran 5 Pejabat Negara di Papua Jelang HUT OPM untuk Buktikan Kondisi Aman
“Karena ini juga momen yang hendak digunakan asing untuk mendelegitimasi keabsahan pemerintah di Papua,” katanya
Komisi 1 Nilai Wajar Kunjungan Lima Pejabat Negara ke Papua Jelang HUT OPM
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi Golkar Dave Laksono menilai bahwa kehadiran lima pejabat negara di Papua menjelang HUT OPM pada 1 Desember esok merupakan hal yang wajar.
Kehadiran lima pejabat tersebut untuk memastikan kondisi keamanan di Papua.
Baca: Terjadi Teror Penembakan oleh OTK di Area Freeport Jelang HUT OPM
“Ya hal yang wajar bila banyak pejabat negara, khususnya dari sektor keamanan hadir di Papua,” ujar Dave saat dihubungi, Sabtu, (30/11/2019).
Menurut Dave, ancaman masalah keamanan di Papua cukup tinggi.
Apalagi menejelang HUT OPM yang berpotensi digunakan pihak asing sebagai momentum untuk membuat kondisi keamanan di Papua tidak kondusif.
“Karena ini juga momen yang hendak digunakan asing untuk mendelegitimasi keabsahan pemerintah di Papua,” katanya.
Kehadiran ke lima pejabat negara di Papua menurut Dave dapat mempermudah koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dalam menangani masalah di Papua, terutama masalah keamanan.
“Bisa juga mereka hadir di sana untuk memudahkan koordinasi,” katanya.
Namun menurut dia, kehadiran 5 pejabat negara tersebut juga sebagai simbol untuk menunjukkan bahwa kondisi keamanan di Papua kondusif menjelang HUT OPM.
Baca: Kata Nadiem Makarim soal Wacana Penghapusan Ujian Nasional
Kehadiran pejabat negara untuk meyakinkan masyarakat, bahwa Papua dalam keadaan aman.
“Itu menunjukkan bahwa kondisi masih dalam kendali dan tidak ada kerusuhan di Papua,” pungkasnya.
Lima pejabat negara berada di Papua
Menjelang hari ulang tahun itu, beberapa pejabat negara melakukan kunjungan kerja ke Papua.
Baca: Kata Sekuriti Bank di Pondok Indah, Kakek Muklis si Pengemis Tiap Pekan ke Bank Tukar Uang

Setidaknya ada lima pejabat negara yang kini berada di Papua.
Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.
Kemudian, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo.
Selain itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis pun ada di sana.

Menurut Mahfud MD, keberadaan sejumlah pejabat negara di Papua menujukkan bahwa daerah tersebut dalam kondisi aman.
"Untuk menunjukkan bahwa tidak ada apa-apa di sini. Kalau negara gawat, kan tidak pejabatnya yang datang makan di warung-warung kecil, artinya biasa-biasa saja di sini," ujar Mahfud di Jayapura, Sabtu (30/11/2019).
Menurut Mahfud MD, kekhawatiran banyak pihak menjelang 1 Desember 2019 tidak berdasar, karena fakta di lapangan menunjukkan hal berbeda.
Ia melihat bahwa situasi keamanan di Papua sangat kondusif.
"Jelang 1 Desember aman, enggak ada apa-apa. Kalau ada letupan-letupan kecil itu biasa dan bukan hanya di sini. Secara umum, Papua jauh lebih aman dibandingkan dua-tiga minggu sebelumnya," kata Mahfud MD.
Keberadaan kelima pejabat negara di Papua tidak secara bersamaan.
Panglima TNI dan Kapolri sudah lebih dulu tiba di Jayapura pada 27 November 2019.
Setelah Jayapura, kedua pimpinan lembaga keamanan dan pertahanan tersebut telah mengunjungi Jayawijaya dan Mimika.

Baca: FPI Disarankan Hilangkan Kata Khilafah Islamiyah Agar Diakui Negara
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian tiba di Mimika pada Jumat (29/11/2019).
Kemudian, Mahfud MD dan John Wempi Wetipo baru tiba di Jayapura pada hari ini, Sabtu.