Minggu, 5 Oktober 2025

Gus Nabil Sebut Sudah Saatnya Indonesia Jadi Negara Maju: Kita Perlu Dorong Transformasi Pancasila

Gus Nabil ingin masyarakat Indonesia mencontoh para tokoh seperti Soekarno, Hatta, Hasyim Asyari, Ki Bagus Hadikusumo, Gus Dur, hingga Megawati.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Tiara Shelavie
Istimewa/Tribunnews
Anggota MPR RI Fraksi PDIP Muchamad Nabil Haroen atau akrab disapa Gus Nabil dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah pada Sabtu (23/11/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Anggota MPR RI Fraksi PDIP Muchamad Nabil Haroen atau akrab disapa Gus Nabil menyebut Indonesia sudah saatnya menjadi negara maju.

Untuk itu, Gus Nabil mendorong transformasi nilai-nilai Pancasila demi kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Dikutip dari rilis yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (23/11/2019), hal itu diungkapkan Gus Nabil dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah.

Dalam kesempatan itu, Gus Nabil menyampaikan lima poin terkait dengan misi transformasi Pancasila demi kemajuan Indonesia.

Lima poin tersebut tidak lain bertujuan untuk menyejahterakan masayrakat, terutama dalam bidang keamanan dan kesehatan yang merupakan amanat dari nilai-nilai dasar Pancasila.

Anggota MPR RI Fraksi PDIP Muchamad Nabil Haroen atau akrab disapa Gus Nabil dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah pada Sabtu (23/11/2019).
Anggota MPR RI Fraksi PDIP Muchamad Nabil Haroen atau akrab disapa Gus Nabil dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah pada Sabtu (23/11/2019). (Istimewa/Tribunnews)

Adapun lima poin yang disampaikan Gus Nabil mulai dari menyegarkan pemaknaan Pancasila hingga usaha masyarakat untuk menjaga keutuhan negeri.

Poin pertama, Gus Nabil mengingatkan pentingnya penyegaran Pancasila dalam pemaknaan dan kontekstualisasi nilai.

"Ini penting agar Pancasila selalu berdenyut dalam keseharian bangsa Indonesia. Ia menjadi pandu utama, kompas nilai-nilai, untuk meneroka jalan terbaik bagi bangsa Indonesia," ujar Gus Nabil.

Poin kedua adalah sikap masyarakat Indonesia yang harus senantiasa mencontoh para pejuang bangsa.

Gus Nabil menggarisbawahi para pejuang bangsa yang datang dari latar belakang yang berbeda-beda namun jasanya sama-sama berharga bagi Indonesia.

"Dari Soekarno kita belajar berjuang gigih membela rakyat kecil, membela kaum Marhaen, membela Indonesia," tutur Gus Nabil.

"Dari Hadratus Syaikh Hasyim Asyari kita berjuang untuk mendidik bangsa Indonesia, dengan segenap pengabdian dan khidmah kebangsaan," terangnya.

"Dari Kiai Ahmad Dahlan, kita berjuang untuk mendorong nilai-nilai Indonesia yang berkemajuan."

Poin berikutnya adalah perwujudan nilai dari empat pilar Indonesia, yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Undang-Undang Dasar 1945.

Gus Nabil menyebut empat pilar berbangsa itu sebagai panduan untuk bersikap.

"Nilai-nilai empat pilar, dapat kita gunakan sebagai cara berpikir, bersikap dan bergerak di tengah ancaman ekstrimisme, tantangan ekonomi global serta geo-politik regional-internasional," ucap Gus Nabil.

Poin selanjutnya, Gus Nabil kembali mengingatkan masyarakat betapa pentingnya para tokoh yang memberi pengaruh positif terhadap bangsa ini.

"Soekarno, Hatta, Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari, Ki Bagus Hadikusumo, hingga Kiai Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri merupakan di antara sosok-sosok negarawan negeri ini," ujar Gus Nabil.

"Kita perlu meresapi langkah-langkah kebangsaan yang mereka tempuh, seraya menapaki jalan perjuangan dengan nilai-nilai utama untuk Indonesia masa kini dan mendatang," sambungnya.

Poin yang terakhir adalah petuah untuk rakyat agar sebisa mungkin menjaga Indonesia dari perpecahan.

Tak hanya itu, Gus Nabil juga mendorong masyarakat untuk melatih kemandirian dalam kegiatan ekonomi namun tetap tak melupakan gotong royong.

"Warga Indonesia, di manapun berada, seyogyanya menjadi bangsa yang cinta dengan tanah airnya. Kita harus mencegah perpecahan, memulai rekonsiliasi di tingkat warga," ajak Gus Nabil.

"Sekaligus terus menerus menempa diri dengan kemandirian ekonomi, skill wirausaha dan menjaga gotong royong antar sesama," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Ifa Nabila)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved