Kesehatan
Menteri Kesehatan Sebut Kerokan Berpotensi Menambah Pemasukan Negara, Begini Kata Dokter
Menkesmenyebut terapi pengobatan kerokan memiliki potensi menambah pemasukan. Dokter memberi penjelasan tentang manfaat dan hal yang perlu diwaspadai.
Ia menyampaikan, teknik pengerokan harus dipastikan tidak menyebabkan luka.
"Teknik pengerokan tidak boleh terlalu kasar hingga menyebabkan luka pada area yang dikerok," tutur Fiarry.
Ia menambahkan, pasien harus dipastikan tidak alergi pada minyak yang digunakan sebagai pelicin saat kerokan.
Cara Kerja dan Manfaat Kerokan
Kerokan merupakan terapi pengobatan tradisional di Indonesia yang masih populer hingga saat ini.
Dikutip dari sains.kompas.com, kerokan termasuk terapi yang dermabrasive (merusak kulit).
Meskipun demikian, kerokan mampu menyembuhkan gejala masuk angin, seperti mual, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, dan pusing.
Terkadang, reaksi ini hanya terjadi di beberapa bagian tubuh yang spesifik seperti leher dan bagian belakang tubuh.
Kerokan berguna untuk memanaskan tubuh dengan menggosok/mengerok bagian tubuh yang terasa dingin.
Kulit yang digosok akan terbuka dan menghasilkan tanda merah karena pembuluh darah di bawahnya rusak.
Namun, reaksi ini memungkinkan kulit untuk menerima lebih banyak oksigen dalam pembuluh darah untuk kemudian menetralkan zat beracun yang ada di dalam tubuh.
Kenyataannya, kerokan memang bukanlah cara yang efektif meningkatkan panas tubuh jika dibandingkan dengan minum air hangat atau ramuan herbal seperti air jahe.
Namun, rasa nyaman sehabis kerokan membuat orang ketagihan melakukan kerokan setiap kali merasakan gejala masuk angin.
Umumnya kerokan diaplikasikan di bagian punggung yang dipercaya memiliki 365 titik akupuntur.
Apabila dilakukan dengan tekanan yang tepat di titik-titik tersebut, kerokan mempengaruhi sistem syaraf yang akan memerintahkan otak untuk memproduksi hormon endorfin sebagai reaksi tubuh untuk menahan rasa sakit dengan memberikan sensasi relaksasi.
Rasa nyaman ini membuat si penderita bisa tidur nyenyak dan merasa lebih segar setelahnya.
Daya tahan tubuh penderita akan meningkat dengan sendirinya setelah tubuh istirahat dengan tidur yang cukup.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dari Sudut Pandang Ilmiah, Inilah Kenapa Orang Indonesia Suka Kerokan"
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (Kompas.com)