Komentari Kepemimpinan Jokowi, Fahri Hamzah juga Kritik Erick Thohir: BUMN Jangan Berbau Politik
Komentari Kepemimpinan Jokowi, Fahri Hamzah juga Kritik Erick Thohir: BUMN Jangan Berbau Politik
TRIBUNNEWS.COM - Acara Mata Najwa episode 'Membaca Jokowi Jilid 2' yang tayang Rabu (20/11/2019) malam menjadi momen tepat satu bulan pemerintahan kedua Presiden Joko Widodo.
Dilansir tayangan YouTube Mata Najwa,Fahri Hamzah memberikan komentar terkait pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara yang dipandu Najwa Shihab tersebut.
Fahri menyoroti gaya kepemimpinan Jokowi, yang dianalogikan sebuah imajinasi.
Menurut Wakil Ketua Partai Gelora ini, imajinasi pemerintahan Jokowi terbatas.
"Sebenarnya, imajinasi komplit itu bukan generasinya Soekarno, bukan imajinasinya generasi Soeharto."
"Tapi dia imajinasinya generasi baru yang imajinasinya terbatas," tuturnya.
Mantan Wakil Ketua DPR RI 2014 tersebut menuturkan Indonesia maju adalah soal kecepatan birokrasi dan pemenuhan target yang sudah dibuat.
"Yang disebut sebagai Indonesia Maju itu kecepatan birokrasi, dan memenuhi target - target yang sudah dia buat," katanya.
Wakil Ketum Partai Gelora itu mengatakan, Jokowi memerlukan operator dalam menjalankan pemerintahan.
"Dia memerlukan operator. Dulu sudah sering saya kritik," ujarnya.
Rupanya, menurut pendapat Fahri Hamzah, pidato-pidato yang disampaikan Jokowi tidak terakselerasi operator yang tagguh.
Fahri memandang banyak operator, dalam hal ini adalah menteri, tidak berani pasang badan dan mundur dari jabatannya.
"Pidatonya pak Jokowi ini tidak terakselerasi operator-operator yang tangguh."
"Banyak menteri yang tidak berani pasang badan dan mundur," jelasnya.
Kini Fahri Hamzah menyoroti pemilihan menteri di Kabinet Indonesia Maju yang menurutnya sudah baik.